Informasi di atas dikemukakan oleh Mayor Jenderal Tran Dinh Chung - Wakil Direktur Departemen Keamanan Politik Dalam Negeri pada konferensi untuk merangkum penyelenggaraan ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2023 dan menyebarkan metode dan tugas untuk ujian tahun 2024, yang berlangsung pagi ini, 20 September.
Ujian kelulusan SMA tahun 2023 berlangsung dalam suasana yang kondusif, tetapi masih terdapat banyak risiko keamanan dan keselamatan. Di antaranya, maraknya praktik jual beli peralatan berteknologi tinggi untuk menyontek ujian yang marak di internet, dan sejumlah calon siswa serta orang tua masih berpikiran negatif dan mencari segala cara untuk menyontek demi meraih hasil yang tinggi.
Karena ujiannya berskala besar dan berlangsung di seluruh negeri pada saat yang sama, sulit untuk mengatur pasukan, fasilitas, dan monitor.
Kementerian Keamanan Publik secara teratur memantau dan mengarahkan unit A03, A05, A06, PA03, dan kepolisian provinsi dan kota untuk memaksimalkan kekuatan dan sarana untuk mendukung sektor pendidikan guna memastikan keamanan dan keselamatan mutlak untuk ujian.
Mayor Jenderal Tran Dinh Chung - Wakil Direktur Departemen Keamanan Politik Dalam Negeri berbicara di konferensi tersebut.
Selama ujian kelulusan SMA tahun 2023, Kementerian Keamanan Publik meluncurkan 150 investigasi keamanan dan keselamatan, yang dengan cepat mendeteksi dan memperbaiki kekurangan terkait. Unit A03 berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyelenggarakan 4 inspeksi rahasia dan mendadak pada tahap-tahap yang berpotensi negatif seperti pengawasan dan penilaian ujian di 4 lokasi.
Sebelum ujian, Unit A05 berkoordinasi dengan Kepolisian Provinsi Lam Dong untuk menghancurkan sebuah jaringan yang terdiri dari dua orang yang terlibat dalam jual beli perangkat curang ujian berteknologi tinggi, menyita headphone berukuran sangat kecil, dan ratusan komponen terkait. Khususnya, ketika operasi meluas, ditemukan juga bahwa banyak peserta ujian telah membeli perangkat dari jaringan ini. Dengan demikian, kasus peserta ujian yang menggunakan ponsel di ruang ujian dapat segera ditangani.
Bapak Chung juga menyebutkan beberapa pencapaian luar biasa: Kepolisian Kota Ho Chi Minh juga segera menangani kasus penyebaran informasi palsu tentang soal ujian Sastra yang bocor. Kepolisian Hai Phong menemukan dan menangani dua kasus penyebaran informasi palsu, pencemaran nama baik ujian di grup-grup Facebook, dan menjatuhkan denda sebesar 22,5 juta VND.
Menurut statistik, kepolisian nasional mengerahkan lebih dari 15.000 perwira dan prajurit untuk berpartisipasi dalam semua tahapan ujian, memastikan keamanan dan ketertiban, serta menangani situasi rumit yang muncul...
Baru-baru ini, Unit A03 juga secara langsung melakukan verifikasi, pengarahan, dan koordinasi dengan satuan tugas lain untuk segera mengklarifikasi dugaan kebocoran soal ujian yang melibatkan dua kandidat, Yen Bai dan Cao Bang. Dari sana, kasus tersebut dilimpahkan ke badan investigasi dan diproses secara hukum.
Selain itu, A03 juga berkoordinasi dengan daerah dan dewan ujian untuk memverifikasi dan menangani 37 peserta yang menggunakan telepon seluler di ruang ujian, yang dapat menyebabkan kebocoran soal ujian.
Berdasarkan hasil di atas, Mayor Jenderal Tran Dinh Chung merekomendasikan agar ujian kelulusan SMA tahun 2024 dikoordinasikan lebih erat antara kedua sektor, yaitu keamanan publik dan pendidikan, meningkatkan propaganda keamanan dan keselamatan selama ujian, serta peraturan tentang kerahasiaan soal ujian. Pemerintah daerah perlu memiliki proses dan bentuk terpadu dalam menangani peserta ujian yang menggunakan ponsel dan perangkat berteknologi tinggi yang dapat menyebabkan kebocoran soal ujian.
Ia juga mengatakan bahwa peraturan ujian masih perlu diubah dan disempurnakan terkait keamanan dan keselamatan ujian, misalnya cara menangani peserta yang sengaja membocorkan kertas ujian belum cukup untuk memberikan efek jera. Peraturan tentang penyimpanan dan penggunaan komputer, komponen penilaian ujian, dan perangkat lunak penilaian ujian masih memiliki celah yang belum sepenuhnya ketat. Oleh karena itu, diperlukan cara yang lebih tegas untuk menangani peserta yang sengaja melanggar peraturan.
Wakil Direktur secara khusus merekomendasikan peningkatan uji coba penerapan solusi teknologi informasi untuk mencegah dan mendeteksi kasus penggunaan perangkat berteknologi tinggi. Kepolisian setempat harus memasang alat pengacau dan perangkat inspeksi keamanan genggam di area pencetakan, pengawasan, dan penilaian kertas ujian.
Sebelumnya, Bapak Huynh Van Chuong, Direktur Departemen Manajemen Mutu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan diharapkan dapat merevisi dan mengumumkan peraturan ujian lebih awal pada Februari 2024 agar daerah dan para calon peserta dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk ujian kelulusan. Selain itu, Kementerian juga akan memperkuat koordinasi dan pertemuan dengan Kementerian Keamanan Publik untuk mencegah kecurangan ujian berteknologi tinggi.
Khanh Son
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)