Saat ini, di Pusat Komando Parade (Komune An Phuoc, Distrik Long Thanh, Provinsi Dong Nai ), ribuan perwira dan prajurit berlatih keras untuk mempersiapkan parade guna merayakan ulang tahun reunifikasi nasional ke-50.
Kehormatan dalam parade
Ro Lan Hung (paling kanan) saat sesi latihan. Foto: Hoang Anh
Ro Lan Hung (20 tahun) adalah anggota Kepolisian Kota Ho Chi Minh, lahir dan besar di Gia Lai . Sejak kecil, gambaran orang tuanya yang berseragam Polisi Rakyat telah tertanam kuat di benaknya. Kisah-kisah tentang tugas ayahnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta tetesan keringat yang membasahi baju ibunya, telah membakar semangat Hung untuk berkontribusi bagi tanah airnya.
"Setiap kali melihat orang tua saya berseragam, saya merasakan kesakralan dan impian untuk mengikuti jejak keluarga," ungkap Hung.
Kebanggaan inilah yang mendorong Hung untuk mendaftar di industri pengintaian keamanan. Ketika mendengar bahwa ia akan ikut parade, pemuda itu tak dapat menyembunyikan rasa harunya.
"Ini merupakan suatu kehormatan, bukan hanya bagi saya pribadi, tetapi juga bagi keluarga dan kampung halaman saya. Meskipun proses pelatihannya sulit, saya bertekad untuk berusaha sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik," ungkap Hung.
Dari pagi hingga larut malam, di lapangan latihan di bawah terik matahari bersuhu lebih dari 36 derajat Celcius atau di tengah hujan deras, Hung dan rekan-rekannya berlatih dengan tekun. Setiap gerakan diulang hingga mencapai presisi yang sempurna.
Jajaran petugas pria Kepolisian Kota Ho Chi Minh. Foto: Hoang Anh
Selain teknik parade, prajurit juga berlatih kekuatan fisik dan ketahanan untuk memastikan sikap yang tenang selama upacara.
"Kami harus berkonsentrasi dan mengoordinasikan setiap gerakan. Tekanannya memang besar, tetapi itu juga menjadi motivasi bagi kami untuk berusaha keras dan memberikan penampilan terbaik di hari besar," ujar Hung.
Motivasi dari keluarga
Saat jeda sejenak, Hung teringat keluarganya di Gia Lai, di mana orang tua dan kerabatnya senantiasa menjaga dan menyemangatinya.
"Ayah saya berkata, setiap langkah yang kamu ambil di panggung bukan hanya langkahmu sendiri, tetapi juga kebanggaan keluargamu dan orang-orang Gia Rai," kata Hung.
Ro Lan Hung tampak mencolok dengan kulit gelapnya saat mengobrol dengan rekan satu timnya. Foto: Hoang Anh
Bagi Hung, berpartisipasi dalam parade merupakan tonggak penting dalam hidupnya. Ini merupakan penegasan diri, bukti tradisi keluarga, dan dedikasi kepada Tanah Air.
"Orang-orang di kampung halaman saya bilang melihat orang Gia Rai di pawai itu membahagiakan seluruh desa. Saya harap latihan hari-hari ini bisa membanggakan keluarga dan kampung halaman saya," ujar Hung.
Nyanyian dan langkah kaki menunjukkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan setiap prajurit. Terkadang, kelelahan akibat sesi latihan tingkat lanjut membuat para prajurit goyah, tetapi lelucon dari rekan satu tim saja sudah cukup untuk memberi mereka kekuatan untuk mengatasinya.
Saat parade akbar mendekat, Ro Lan Hung dan para prajurit muda berusaha lebih keras.
Tentara muda etnis Gia Rai bersenang-senang bersama teman-temannya saat istirahat. Foto: Hoang Anh
Kapten Bui Van Dung, perwira pelatihan polisi pria Kota Ho Chi Minh, sangat menghargai semangat latihan para prajurit.
"Untuk mencapai keseragaman dan ketepatan formasi yang mutlak, setiap prajurit harus berlatih berjam-jam di bawah kondisi cuaca yang keras. Di antara mereka, Hung adalah salah satu contoh khas dari usaha dan tekad baja," ujar Kapten Dung.
Komentar (0)