
Gambar ilustrasi.
Orang tua Bapak Nguyen Anh Phong ( dari provinsi Nghe An ) dialokasikan lahan perumahan oleh negara pada tahun 1986 dan diterbitkan kembali Sertifikat Hak Penggunaan Lahan, Kepemilikan Rumah dan Aset Lain yang Melekat pada Lahan (buku merah muda) pada tahun 2013.
Sampai saat ini, tetangga Bapak Phong sedang memproses prosedur pemisahan dan pengalihan lahan. Selama proses survei, ditemukan bahwa sebagian lahan yang berdekatan tumpang tindih dengan lahan orang tua Bapak Phong (menurut sertifikat tanah). Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa rumah tangga tetangga lainnya juga memiliki lahan tumpang tindih serupa.
Menurut pihak berwenang setempat, karena rumah tangga tersebut telah menandatangani dokumen survei (bukan perjanjian batas), mereka sekarang harus menerima area sebagaimana tercantum dalam sertifikat penggunaan lahan dan menyesuaikan batas sebenarnya sesuai dengan sertifikat yang diterbitkan. Namun, rumah tangga yang terkena dampak tumpang tindih lahan tersebut tidak setuju dengan rencana ini dan meminta peninjauan dan penerbitan ulang sertifikat penggunaan lahan berdasarkan status penggunaan lahan saat ini dari rumah tangga tersebut.
Pak Phong bertanya, "Jadi, apa tindakan yang tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini?"
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup menanggapi masalah ini sebagai berikut:
Isu yang Anda angkat menyangkut kasus spesifik yang berada di bawah yurisdiksi badan pengelola lahan, berdasarkan catatan pengelolaan dan peraturan hukum setempat. Kementerian ingin menguraikan beberapa prinsip yang relevan sebagai berikut:
Prosedur saat ini untuk memperbarui sertifikat penggunaan lahan dilakukan sesuai dengan Bagian VII, Isi C, Bagian V, Lampiran I yang dikeluarkan dengan Keputusan Pemerintah Nomor 151/2025/ND-CP tanggal 12 Juni 2025, yang mengatur tentang pembagian kewenangan pemerintah daerah pada dua tingkatan, dan pendelegasian serta desentralisasi kewenangan di bidang pertanahan.
Apabila pengguna lahan mempunyai alasan untuk meyakini bahwa suatu keputusan administratif atau tindakan administratif tidak sah dan secara langsung melanggar hak dan kepentingan sahnya, maka pengguna lahan tersebut berhak mengajukan pengaduan atau gugatan terhadap tindakan dan keputusan tersebut sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang tentang Pengaduan Tahun 2011 dan Pasal 237 ayat 1 Undang-Undang tentang Tanah Tahun 2024.
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup ingin memberitahukan hal ini kepada Anda untuk dipertimbangkan dan diimplementasikan.
Sumber: https://vtv.vn/cach-xu-ly-truong-hop-bi-chong-lan-dat-tren-giay-chung-nhan-100251023161135847.htm






Komentar (0)