Pemerintah Kanada terus membuat banyak langkah baru terkait kebijakan studi di luar negeri, termasuk peraturan tentang kerja paruh waktu, setelah serangkaian langkah untuk memperketat jumlah mahasiswa internasional.
Perwakilan sekolah Kanada memberi nasihat kepada siswa Vietnam pada sebuah lokakarya di bulan Oktober.
Menambah jam lembur, mengapa?
Pada 15 November (16 November, waktu Vietnam), Departemen Imigrasi, Pengungsi, dan Kewarganegaraan Kanada (IRCC) mengumumkan akan menambah jumlah jam kerja di luar kampus bagi mahasiswa internasional selama jam sekolah, hingga maksimum 24 jam/minggu, dari hanya 20 jam seperti sebelumnya. Sementara itu, jika mereka bekerja di dalam atau di luar kampus selama liburan, mahasiswa internasional tetap dapat bekerja tanpa batas waktu seperti sebelumnya.
Menteri IRCC Marc Miller mengatakan aturan baru ini akan memungkinkan mahasiswa internasional mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus memastikan mereka dapat fokus pada studi mereka. "Mahasiswa internasional berhak mendapatkan pengalaman positif dan sukses di Kanada, dan perubahan hari ini akan membantu mewujudkannya," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Menurut IRCC, mahasiswa internasional yang ingin bekerja paruh waktu tanpa izin kerja harus menempuh pendidikan penuh waktu di sekolah-sekolah yang diakui oleh pemerintah Kanada (perguruan tinggi, universitas, pelatihan kejuruan). Program studi harus berlangsung minimal 6 bulan dan memberikan gelar atau sertifikat yang relevan. Sebelumnya, selama masa pandemi Covid-19, Kanada juga menaikkan batas waktu kerja paruh waktu menjadi 40 jam/minggu untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, tetapi kebijakan ini berakhir pada bulan April.
Peraturan baru lainnya, menurut Miller, adalah bahwa mahasiswa internasional yang ingin pindah sekolah selama studi di Kanada kini harus mengajukan izin belajar baru, alih-alih hanya memperbarui informasi yang relevan dalam sistem IRCC. Selain itu, sekolah yang tidak mematuhi persyaratan IRCC kini dapat dilarang menerima mahasiswa internasional baru hingga satu tahun. "Perbaikan ini mendukung mahasiswa internasional dan melindungi pengalaman belajar mereka," ujar IRCC.
Beberapa hari sebelumnya, IRCC tiba-tiba menghentikan program Student Direct Stream (SDS), sebuah program visa prioritas yang berlaku di 14 negara, termasuk Vietnam. Ini berarti warga Vietnam kini harus membuktikan kemampuan finansial mereka dengan setidaknya satu dokumen yang disebutkan dalam peraturan, alih-alih hanya memerlukan Sertifikat Investasi Terjamin (GIC) senilai CAD 20.635 (VND 374 juta) yang diterbitkan oleh bank-bank Kanada.
Penangguhan SDS berarti warga Vietnam kini kemungkinan akan menghadapi proses persetujuan izin belajar yang lebih sulit dan lebih lambat daripada sebelumnya. Data IRCC tahun 2022 menunjukkan bahwa 22% warga Vietnam mengajukan izin belajar melalui SDS, dengan tingkat persetujuan 77%-16% lebih tinggi daripada proses normal. Di sisi lain, waktu pemrosesan rata-rata untuk SDS adalah 20 hari, sementara proses normal adalah 11 minggu, menurut pembaruan IRCC pada 5 November.
Peningkatan jam lembur merupakan kabar baik yang langka bagi mahasiswa internasional dalam konteks penyesuaian kebijakan berkelanjutan di Kanada.
FOTO: UNIVERSITAS BRITISH COLUMBIA
Perubahan penting tahun ini
Selama 12 bulan terakhir, Kanada terus mengeluarkan berbagai peraturan dengan tujuan mengurangi jumlah penduduk sementara di negara tersebut, termasuk mahasiswa internasional. Secara khusus, Kanada membatasi jumlah izin belajar baru yang dikeluarkan setiap tahun dan pada tahun 2025, Kanada hanya akan mengeluarkan maksimal 437.000 izin belajar baru. Jenjang ini juga mencakup program magister dan doktoral, alih-alih terbatas pada program sarjana seperti pada tahun 2024.
Selain itu, sejak awal November, IRCC telah menetapkan bahwa pelamar yang ingin mengajukan Izin Kerja Pascasarjana (PGWP) kini harus memberikan sertifikat bahasa Inggris atau Prancis tambahan sesuai dengan persyaratan jenjang studi mereka. Selain itu, bagi mereka yang belum lulus dengan gelar sarjana, magister, atau doktor dari universitas, pelamar harus mempelajari bidang studi yang tercantum dalam daftar yang diterbitkan oleh IRCC agar memenuhi syarat untuk mengajukan PGWP.
Sebelumnya, IRCC juga menggandakan persyaratan bukti keuangan bagi mahasiswa internasional menjadi 20.635 CAD, di samping biaya kuliah dan perjalanan untuk tahun pertama. IRCC juga menetapkan bahwa pelamar yang menempuh program magister dengan durasi pelatihan 16 bulan atau lebih berhak meminta pasangannya untuk mengajukan izin kerja, alih-alih hanya perlu menempuh pendidikan magister seperti sebelumnya.
Namun, para ahli mengatakan bahwa pengetatan peraturan akan membantu siswa Vietnam menikmati banyak manfaat positif. Pengetatan peraturan pemerintah tidak akan memengaruhi sekolah-sekolah di Kanada, karena banyak unit telah memutuskan untuk menerapkan kebijakan penerimaan berdasarkan catatan akademik dan kemampuan bahasa Inggris bagi warga Vietnam pada tahun 2025.
Menurut laporan IRCC, Kanada menarik lebih dari 1 juta mahasiswa internasional untuk belajar pada tahun 2023. Statistik IRCC juga menunjukkan bahwa jumlah total mahasiswa Vietnam di Kanada terus menurun, dari 21.480 pada tahun 2019 menjadi 16.140 pada tahun 2022. Namun, pada tahun 2023, jumlah mahasiswa internasional Vietnam di Kanada sedikit meningkat, menjadi 17.175 orang dan menduduki peringkat ke-8.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/canada-cho-phep-du-hoc-sinh-lam-them-nhieu-hon-siet-yeu-cau-khi-chuyen-truong-185241116074600754.htm
Komentar (0)