Anti-"tentara biru, tentara merah" dalam lelang
Pemerintah baru saja mengeluarkan Resolusi No. 115/NQ-CP pada pertemuan tematik tentang pembuatan undang-undang pada bulan Juli 2023.
Khusus untuk rancangan Undang-Undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Lelang Properti, Pemerintah menugaskan Kementerian Kehakiman untuk memimpin dan berkoordinasi dengan Kantor Pemerintah dan kementerian serta lembaga terkait untuk terus meneliti dan melembagakan sepenuhnya kebijakan Partai tentang pengembangan sosial-ekonomi, pengelolaan dan penggunaan sumber daya, tanah, reformasi administrasi, reformasi peradilan, dll. dalam proses membangun dan menyempurnakan rancangan Undang-Undang tersebut.
Pemerintah meminta kajian tentang pelelangan hak eksploitasi jalan raya.
Pemerintah juga meminta agar peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang standar dan ketentuan bagi juru lelang, badan lelang properti, organisasi, dan perseorangan peserta lelang, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi, negativitas, pelanggaran hak-hak pemilik properti dan peserta lelang, unjuk rasa "pasukan biru dan merah", dan pelanggaran hukum lainnya di bidang lelang properti, dirinci dalam Pasal 11 ayat (1).
Meneliti pelelangan beberapa aset khusus lainnya seperti hak eksploitasi jalan raya, saham Negara, perdagangan surat utang...; meneliti dan mengembangkan peraturan umum tentang pelelangan aset khusus untuk memastikan stabilitas dan efektivitas Hukum dalam jangka panjang, dan memiliki dasar untuk penanganan ketika aset khusus lainnya muncul dalam praktik.
Meningkatkan tarif cukai alkohol, bir, dan tembakau
Terkait usulan penyusunan Undang-Undang Pajak Konsumsi Khusus (perubahan), Pemerintah meminta disusunnya solusi penyesuaian dan kenaikan tarif pajak konsumsi khusus atas minuman beralkohol, bir, dan tembakau pada tarif pajak yang tepat, berdasarkan peta jalan yang didasarkan pada upaya memastikan sasaran pajak konsumsi khusus memberikan kontribusi pada orientasi produksi dan membatasi penggunaan produk yang tidak bermanfaat bagi kesehatan.
Dengan adanya usulan untuk mengembangkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (perubahan), Pemerintah diminta untuk mengkaji dan menyempurnakan kebijakan terhadap subjek pajak yang bukan subjek pajak pertambahan nilai agar lebih mempersempit ruang lingkup penerapannya sehingga menjamin keberlangsungan pajak ini, sehingga tidak menimbulkan celah bagi wajib pajak untuk melakukan penipuan dan penggelapan pajak.
Bersamaan dengan itu, melakukan penelitian dan penyempurnaan kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai agar tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku; terus melakukan penelitian dan penyempitan kelompok barang dan jasa yang dikenakan tarif pajak 5% untuk menjamin kesetaraan antar kegiatan usaha dan transparansi.
(Sumber: Tien Phong)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)