Isi di atas tercantum dalam Rancangan Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil (perubahan) yang disampaikan Pemerintah kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Masa Sidang ke-9.
Pemerintah mengatakan bahwa salah satu poin penting dari amandemen UU ini adalah untuk meningkatkan efektivitas evaluasi, penggunaan, dan penyaringan kader dan pegawai negeri sipil.
Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra, atas nama Pemerintah, menyampaikan rancangan undang-undang tersebut kepada Majelis Nasional pada pagi hari tanggal 7 Mei. (Foto: quochoi.vn)
Rancangan Undang-Undang tersebut mengamanatkan penilaian harus didasarkan pada hasil dan produk sesuai persyaratan jabatan, tingkat pemenuhan persyaratan jabatan; etika publik pegawai negeri sipil; menjamin keterbukaan informasi, imparsialitas, demokrasi, objektivitas, konsistensi, kontinuitas, dan multidimensionalitas.
Hasil penilaian menjadi dasar penyusunan, penggunaan, pengangkatan, pelatihan, pembinaan, pemberian penghargaan, pendisiplinan, dan penerapan kebijakan bagi pegawai negeri sipil. Memastikan penyaringan dan pemberhentian pegawai yang tidak memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas publik.
Dengan demikian, PNS akan diklasifikasikan ke dalam 4 tingkatan: kinerja sangat baik; kinerja baik; kinerja buruk; dan kinerja buruk. Hasil evaluasi dan klasifikasi PNS akan disimpan dalam berkas PNS, diberitahukan kepada PNS yang dievaluasi, dan diumumkan secara terbuka di instansi, organisasi, atau unit tempat PNS tersebut bekerja.
" Dalam hal Pegawai Negeri Sipil dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, instansi manajemen Pegawai Negeri Sipil wajib mempertimbangkan dan menempatkannya pada jabatan setingkat lebih rendah atau memberhentikannya karena tidak memenuhi persyaratan instansi, organisasi, atau unit ," tegas RUU tersebut.
Apabila terjadi mutasi pada jabatan yang persyaratannya lebih rendah dan seorang PNS dinilai tidak melaksanakan tugasnya selama 2 tahun berturut-turut, maka instansi manajemen PNS akan memberhentikannya.
Pemerintah yakin bahwa peraturan baru yang diusulkan bertujuan untuk menghilangkan pola pikir "jabatan seumur hidup" dan meningkatkan disiplin dan ketertiban administratif.
Isi yang direvisi dan dilengkapi menciptakan koridor hukum yang sinkron, memodernisasi manajemen pegawai negeri sipil ke arah yang dinamis, transparan, dan efektif. Memastikan prinsip penggunaan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat, memaksimalkan kapasitas kader dan pegawai negeri sipil, sekaligus menyaring kasus-kasus yang tidak memenuhi persyaratan tugas.
" Berkontribusi dalam membangun tim pegawai negeri sipil dan pejabat yang profesional, bertanggung jawab, beretika, dan mengabdi dengan baik bagi pembangunan sosial -ekonomi serta kebutuhan masyarakat dan dunia usaha ," tegas Pemerintah.
Dibandingkan dengan rancangan Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil (perubahan) pada bulan April, usulan baru ini menghapus proses pemantauan selama 6 bulan bagi pegawai negeri sipil yang tidak menyelesaikan tugasnya dan memungkinkan pertimbangan dan penanganan segera.
Isi RUU juga berubah secara signifikan dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Saat ini, PNS yang tidak menyelesaikan tugasnya selama 2 tahun berturut-turut akan diberhentikan, dan pimpinan yang tidak menyelesaikan 2 tahun masa jabatannya akan dipindahkan ke jabatan lain dengan persyaratan yang lebih rendah atau tidak diangkat kembali.
Meneliti konten ini, Komite Hukum dan Keadilan Majelis Nasional mengatakan bahwa mengevaluasi pegawai negeri sipil berdasarkan hasil dan produk tertentu lebih substansial, melembagakan persyaratan Pusat tentang inovasi dalam pekerjaan kepegawaian dan menyaring orang-orang yang lemah.
Sekaligus memberikan kontribusi dalam mengatasi salah satu keterbatasan yang lazim dijumpai dalam penilaian kader dan pegawai negeri sipil selama ini, yaitu keadaan penilaian yang masih bersifat formal, emosional, dan belum substantif.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa tujuan evaluasi pegawai negeri sipil "untuk menyaring, menempatkan pada posisi yang sesuai, dan memberhentikan pegawai negeri sipil yang tidak memenuhi persyaratan jabatan yang dipegangnya" merupakan hal baru. Oleh karena itu, Pemerintah perlu mengembangkan kriteria yang jelas, transparan, dan terukur, yang memastikan bahwa kriteria tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan tugas, etika publik, rasa tanggung jawab, dan tingkat kepuasan masyarakat dan dunia usaha.
Selain itu, menurut badan pemeriksa keuangan, perlu dilakukan penelitian dan promosi penerapan teknologi digital dan kriteria penilaian otomatis untuk memantau, menyimpan, dan menganalisis hasil kerja pegawai negeri sipil secara objektif, membatasi sentimen, serta menjamin keadilan dan transparansi dalam proses penyaringan.
Vtcnews.vn
Sumber: https://vtcnews.vn/co-the-cho-thoi-viec-ngay-voi-cong-chuc-khong-hoan-thanh-nhiem-vu-ar941860.html
Komentar (0)