Menyusul adanya keluhan dari para mahasiswa baru mengenai pemberian nasi sisa dan sup dari mahasiswa sebelumnya pada kelas pendidikan pertahanan negara, dan bahkan adanya benda asing seperti kecoa dalam makanan, pagi ini (8 Oktober), Mayor Jenderal Tran Ngoc Thanh, Direktur Departemen Pendidikan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan) beserta instansi kesehatan setempat mendatangi fasilitas tersebut guna memeriksa dan meninjau kegiatan penyediaan makanan.

Sambil menunggu pasokan makanan baru, ruang makan A15 terpaksa ditutup sementara. Makanan untuk siswa baru akan disajikan di ruang makan staf sekolah yang berkapasitas sekitar 200 orang.

z5908015112739_796bb2752625920bc4d0e4be59759863.jpg
Pagi ini, kantin A15 tutup sementara sambil menunggu pemasok makanan baru (Foto: Thuy Nga)

Profesor Madya Dr. Huynh Dang Chinh, Wakil Presiden Universitas Sains dan Teknologi Hanoi , mengatakan ia terkejut melihat rekaman makanan tersebut. "Tindakan mengumpulkan sisa nasi dan sup untuk dibagikan kepada mahasiswa tidak dapat diterima," ujarnya.

Setelah menerima informasi tersebut, sebagai pimpinan, Dewan Direksi menyadari tanggung jawab langsungnya atas terjadinya hal ini. Universitas Sains dan Teknologi Hanoi segera memutus kontrak dengan penyedia makanan yang ada untuk mahasiswa baru jurusan pertahanan dan keamanan nasional; menugaskan unit-unit terkait untuk melakukan inspeksi dan pengawasan harian terhadap kuantitas dan kualitas makanan yang digunakan sesuai standar yang ditentukan, serta memastikan kebersihan dan keamanan pangan.

Pada malam 7 Oktober juga, sekolah bertemu dengan siswa yang mempelajari pendidikan pertahanan dan keamanan nasional untuk mendengarkan pendapat, pemikiran, dan aspirasi mereka.

Menurut penjelasan unit katering, keberadaan benda asing di dalam makanan, seperti kecoa, memang benar. "Pihak dapur menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena kecerobohan dan ketidaksadaran siswa yang tidak menyadari adanya kecoa yang masuk ke dalam mesin pengiris daging. Ketika siswa tersebut mengeluh, pihak dapur segera menanganinya," kata Bapak Chinh.

z5908254410449_38fe37ea26c7ffbdb63385ef3b29c35c.jpg
Profesor Madya Dr. Huynh Dang Chinh, Wakil Direktur Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, berbagi dengan pers (Foto: Thuy Nga)

Hari ini juga, para guru pendidikan pertahanan dan keamanan nasional akan sarapan dan makan siang bersama para siswa. Makanan dibagi menjadi beberapa porsi, dengan porsi penuh. Alih-alih menyendok nasi ke dalam mangkuk besar, nasi kini disimpan dalam termos agar siswa dapat mengambilnya sesuai kebutuhan, sehingga mencegah pemborosan.

Profesor Madya Huynh Dang Chinh mengatakan bahwa tahun lalu, Dewan Direksi juga menerima keluhan dari mahasiswa tentang kurangnya makanan. Beliau sendiri yang turun tangan untuk memeriksa dan mencoba makanan tersebut. Hal ini berlangsung selama seminggu dan dinilai "tidak bermasalah".

Setelah itu, sekolah tidak menerima tanggapan lebih lanjut dari siswa melalui jalur resmi. Selain itu, Puskesmas juga secara berkala datang untuk memeriksa, tetapi tidak menemukan apa pun.

“Dari sudut pandang tertentu, pihak sekolah cukup yakin dengan hasil ini, sehingga kami terkejut ketika melihat rekaman videonya,” ujar Bapak Chinh.

IMG_6741.jpg
Tim inspeksi memeriksa makanan di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi hari ini, 8 Oktober.

Setelah insiden tersebut, Bapak Chinh mengatakan bahwa pihak sekolah telah memasang kode QR di area siswa untuk secara langsung meninjau permasalahan yang ada di sekolah. Melalui metode ini, sekolah akan secara proaktif memahami dan mencegah insiden yang tidak disadari oleh pihak sekolah.

"Insiden di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi menjadi peringatan bagi institusi pendidikan lain untuk lebih baik dalam hal-hal yang dapat dikendalikan sejak dini. Setelah insiden tersebut, Universitas Sains dan Teknologi Hanoi menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab terbesar. Ini juga merupakan insiden bagi kami untuk meninjau dan lebih bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang berkaitan dengan personel dan manusia, selain pekerjaan profesional," ujar Bapak Chinh.

Setelah merenungkan harus makan sisa nasi dan sup, apa makanan yang saat ini dikonsumsi oleh mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi?

Setelah merenungkan harus makan sisa nasi dan sup, apa makanan yang saat ini dikonsumsi oleh mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi?

Setelah banyaknya keluhan tentang sisa sup yang harus dimakan, makanan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi dibagi menjadi beberapa porsi dengan porsi penuh. Nasi panas tidak disajikan dalam mangkuk, melainkan ditaruh dalam kotak penghangat agar mahasiswa dapat mengambilnya sesuai kebutuhan.
Universitas Sains dan Teknologi Hanoi mengganti penyedia makanan setelah adanya keluhan bahwa mahasiswa harus makan sisa makanan

Universitas Sains dan Teknologi Hanoi mengganti penyedia makanan setelah adanya keluhan bahwa mahasiswa harus makan sisa makanan

Dewan Direksi Universitas Teknologi memutuskan untuk segera mengakhiri kontrak dengan pemasok makanan saat ini dan beralih ke pemasok lain sehingga makanan mahasiswa baru yang belajar Pendidikan Pertahanan Nasional dapat terjamin kuantitasnya serta kebersihan dan keamanan makanan.