Tidur hingga tengah hari setiap hari selama enam bulan dapat mengubah dan terkadang mengganggu jam biologis alami tubuh, kata Dr. Manjusha Agarwal, seorang dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Gleneagles di Mumbai, India.
Ritme sirkadian adalah mekanisme yang mengatur aktivitas penting seperti tidur, hormon, metabolisme, dan kewaspadaan di siang hari. Ketika ritme sirkadian tidak sinkron, tubuh tidak lagi berfungsi sesuai siklus alaminya, yang menyebabkan berbagai gangguan, menurut The Indian Express (India).

Tidur hingga tengah hari setiap hari selama enam bulan dapat mengubah dan terkadang mengganggu jam biologis alami tubuh.
Foto: AI
Tidur larut malam mengurangi kemampuan berkonsentrasi
Menurut Dr. Agarwal, meskipun orang yang tidur hingga siang hari dapat memastikan total durasi tidur 7 hingga 9 jam, tidur terlalu larut dapat menyebabkan jet lag. Jet lag adalah kondisi di mana tubuh kesulitan menyesuaikan diri dengan jadwal siang hari, sehingga membuat seseorang merasa lesu, kurang waspada, dan sulit berkonsentrasi di pagi hari. Dalam jangka panjang, hal ini secara langsung memengaruhi pembelajaran dan kinerja kerja.
Tidur nyenyak dan tepat waktu membantu tubuh memulihkan energi, mengatur hormon, dan mendukung regenerasi jaringan dan otot.
Sebaliknya, tidur pada waktu yang berbeda dalam waktu lama mengganggu proses pemulihan, menyebabkan gangguan hormonal dan mudah membuat kulit kusam dan tidak bernyawa.
Orang yang tidur larut malam sering merasa lelah dan kehilangan energi di pagi hari meskipun mereka sudah cukup tidur.
Kurang terpapar cahaya pagi
Bangun kesiangan berarti tubuh Anda kurang terpapar cahaya alami di pagi hari.
Menurut Dr. Agarwal, cahaya matahari merupakan faktor penting dalam menjaga jam biologis bekerja dengan baik.
Orang yang memelihara kebiasaan tidur larut malam sering cenderung merasa lelah sepanjang waktu, mengalami perubahan suasana hati, dan berisiko tinggi mengalami gejala depresi.
Selain itu, begadang dan bangun siang mengganggu kebiasaan makan dan olahraga. Mereka sering makan lebih banyak di malam hari, makan di waktu yang tidak teratur, dan kurang beraktivitas fisik di siang hari.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, gangguan metabolisme, penurunan sensitivitas insulin, dan hilangnya kendali hormon pengatur rasa lapar.
Risiko kekurangan vitamin D dan gangguan kardiovaskular
Saat tidur hingga tengah hari, tubuh kehilangan banyak jam paparan sinar matahari, yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk mensintesis vitamin D alami.
Kekurangan vitamin D tidak hanya melemahkan sistem kekebalan tubuh tetapi juga memengaruhi kesehatan tulang dan suasana hati.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau tidak teratur dapat dikaitkan dengan peradangan kronis ringan dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, menurut Dr. Agarwal.
Perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan
Disarankan bagi orang yang rutin tidur hingga siang hari untuk menyesuaikan gaya hidupnya agar ritme biologisnya kembali seimbang.
Menjaga rutinitas tidur yang teratur dan cukup tidak hanya meningkatkan kesehatan mental tetapi juga melindungi jantung, menyeimbangkan hormon dan memperkuat kekebalan tubuh.
Anda harus menghabiskan waktu terkena cahaya alami di pagi hari, menjaga aktivitas fisik di siang hari dan mengikuti kebersihan tidur yang baik, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, menjaga kamar tidur tetap tenang dan sejuk...
Sumber: https://thanhnien.vn/dieu-gi-xay-ra-voi-co-the-khi-ban-ngu-den-trua-moi-ngay-185251118234841788.htm






Komentar (0)