Menurut kantor berita Xinhua pada 16 Juni, Yordania mengonfirmasi bahwa 14 warga negaranya tewas dan 17 lainnya hilang saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Panitia menyemprotkan air untuk mendinginkan suasana selama ibadah haji di Arab Saudi. (Sumber: AP) |
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sufian Qudah, mengatakan Yordania sedang berunding dengan otoritas Saudi mengenai pemakaman atau pemulangan jenazah atas permintaan keluarga mereka. Otoritas Saudi juga terus mencari 17 orang hilang.
Sehari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Yordania mengumumkan bahwa enam warga Yordania meninggal dunia akibat sengatan panas saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Pada tanggal 15 Juni, lebih dari 1,5 juta umat Islam menerjang terik matahari untuk mencapai Padang Arafah guna berpartisipasi dalam ibadah haji tahunan dan menjalankan ritual salat yang berlangsung selama berjam-jam. Haji merupakan salah satu ritual keagamaan terbesar di dunia .
Secara khusus, umat beriman harus mendaki bukit berbatu setinggi 70 m untuk mencapai tempat di mana Nabi Muhammad diyakini menyampaikan khotbah terakhirnya.
Sebuah studi Saudi yang diterbitkan bulan lalu menemukan bahwa suhu di wilayah tersebut meningkat 0,4 derajat Celsius per dekade. Suhu mencapai 43 derajat Celsius pada 15 Juni, sehingga menyulitkan para jemaah haji untuk mencapai Gunung Arafat, yang bermalam di tenda-tenda di Lembah Mina di luar Mekah.
Pejabat Arab Saudi telah mendesak para jemaah untuk minum banyak air dan mengambil tindakan untuk melindungi tubuh mereka dari sinar matahari.
Menurut seorang pejabat Arab Saudi, pada tahun 2023, negara itu mencatat lebih dari 10.000 kasus sengatan panas, 10% di antaranya adalah sengatan matahari.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/du-le-hanh-huong-hajj-o-saudi-arabia-giua-troi-nang-nong-nhu-thieu-dot-14-nguoi-jordan-thiet-mang-275239.html
Komentar (0)