Pada tanggal 4 Desember, Departemen Bea Cukai mengadakan konferensi pers untuk menginformasikan secara lengkap tentang poin-poin baru dalam kebijakan PPN dan pajak konsumsi khusus (SCT) serta Surat Edaran No. 51/2025/TT-BTC yang mengatur transaksi elektronik di bidang pajak atas barang impor dan ekspor (XNK), barang transit dan sarana masuk, keluar, dan transit.

gambar 1 (1).jpg
Ibu Nguyen Thi Khanh Huyen, Kepala Tim Manajemen Pajak, Departemen Pajak Bea Cukai

Berbicara di acara tersebut, Ibu Mai Thi Van Anh, Wakil Kepala Departemen Pajak Kepabeanan (Departemen Bea Cukai), mengatakan bahwa dalam konteks fluktuasi ekonomi , Pemerintah telah mengeluarkan banyak kebijakan fiskal untuk mendukung pemulihan bisnis, seperti Resolusi 68-NQ/TW. Khususnya, kebijakan perpajakan memainkan peran kunci dalam meningkatkan lingkungan bisnis dan mendorong inovasi.

Dalam rangka menerapkan Resolusi 66-NQ/TW tentang inovasi dalam pembuatan undang-undang, pada tahun 2025, Kementerian Bea Cukai telah mengusulkan berbagai solusi untuk menghilangkan hambatan dan meningkatkan kebijakan perpajakan guna memfasilitasi bisnis sekaligus memastikan persyaratan manajemen. Khususnya, terdapat sejumlah peraturan baru tentang PPN, pajak konsumsi khusus, dan transaksi elektronik di bidang perpajakan untuk barang impor dan ekspor, sarana transportasi, dan transit.

Terhitung mulai tanggal 1 Juli 2025, ketentuan dalam Undang-Undang PPN No. 48/2024/QH13 dan Keputusan Menteri Keuangan 181/2025/ND-CP dan 174/2025/ND-CP akan melengkapi beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dan petugas bea cukai, antara lain: Penambahan subjek bukan subjek PPN; Penghapusan ketentuan nonpajak untuk pupuk, kapal penangkap ikan di wilayah pesisir, mesin pertanian khusus, barang yang dijual di toko bebas bea; Penyesuaian harga kena pajak, subjek yang dikenakan tarif pajak 5%, dan asas penerapan tarif pajak; Penerapan tarif pajak 0% terhadap barang yang diekspor langsung; Ketentuan pengurangan PPN.

Bea Cukai juga berkoordinasi dengan unit-unit terkait untuk menyampaikan Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2025/QH15 tentang Pajak Konsumsi Khusus kepada DPR RI guna mendapatkan pengesahan, dengan beberapa poin baru, yaitu: Penyesuaian Subjek Kena Pajak dan Subjek Bukan Kena Pajak; Penambahan Tata Cara Perhitungan Pajak Mutlak dan Waktu Penetapan Pajak; Penerapan Tarif Pajak Mutlak untuk Hasil Tembakau Tahun 2027-2031; Peningkatan Tarif Pajak Minuman Beralkohol dan Bir sesuai Peta Jalan 2027-2030; Penambahan Tarif Pajak Minuman Ringan; Penyesuaian Ketentuan Pengembalian dan Pengurangan Pajak.

saudara 2 (1).jpg
Ikhtisar konferensi pers

Pada bulan Agustus 2025, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah melakukan konsultasi penyusunan Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Menteri Keuangan untuk memastikan kelancaran penerbitan dokumen saat Undang-Undang Pajak Konsumsi Khusus mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2026.

Terkait Surat Edaran Nomor 51/2025/TT-BTC tentang Transaksi Elektronik di Bidang Perpajakan atas Barang Ekspor Impor dan Alat Angkut, Kepala Dinas Kepabeanan dan Bea Cukai menegaskan bahwa peraturan ini berperan dalam mendorong transformasi digital dalam pengelolaan perpajakan, pembenahan prosedur administrasi, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat, pelaku usaha, dan instansi pengelola.

Ibu Nguyen Thi Khanh Huyen, Kepala Tim Manajemen Pajak, Departemen Pajak Kepabeanan, menekankan bahwa Bea Cukai secara proaktif berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan untuk meningkatkan transparansi, keadilan, dan memperbaiki lingkungan investasi dan bisnis. Perubahan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan prosedur, peningkatan kepercayaan, dan kemudahan bagi petugas bea cukai.

Menurut Ibu Huyen, transformasi digital dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan persyaratan penting untuk menstandardisasi proses bisnis, membantu petugas bea cukai berfokus pada subjek risiko yang tepat, dan mengurangi ketergantungan pada faktor subjektif. Hal ini mempercepat proses prosedur dan memastikan manajemen yang ketat.

Berkat itu, otoritas Bea Cukai memiliki perangkat hukum yang lebih kuat untuk mengawasi, memeriksa, memungut anggaran yang tepat dan penuh; membatasi tumpang tindih dan penyalahgunaan hak pemeriksaan; sekaligus memastikan keadilan dalam pengelolaan perpajakan dan kepatuhan terhadap praktik internasional.

Pada jumpa pers tersebut, Bea Cukai banyak menjawab pertanyaan terkait kebijakan perpajakan barang bernilai rendah, PPN atas minuman beralkohol, bir, rokok, dan lain sebagainya, sehingga dapat membantu pers dan pelaku usaha lebih memahami regulasi baru yang akan diterapkan di masa mendatang.

Tien Dung

Sumber: https://vietnamnet.vn/dua-chinh-sach-thue-moi-ve-xuat-nhap-khau-den-nguoi-dan-va-doanh-nghiep-2469660.html