"Kami siap mengambil tindakan apa pun yang kami bisa untuk mempertahankan hak dan kepentingan kedaulatan kami," ujar Kim dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA. Komentarnya muncul setelah peluncuran satelit Korea Utara yang gagal pada hari Rabu.
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un. Foto: Reuters
Peluncuran Korea Utara tampaknya terburu-buru dan mungkin memakan waktu setidaknya beberapa minggu untuk memperbaiki masalah tersebut sebelum dapat diluncurkan lagi, kata seorang anggota parlemen Korea Selatan pada hari Rabu, mengutip badan intelijen Korea Selatan.
Dalam sebuah pernyataan tentang peluncuran tersebut, kantor berita KCNA mengatakan sebuah roket yang membawa satelit pengintai militer bernama "Malligyong-1" jatuh ke laut setelah sebuah kecelakaan. Peluncuran tersebut kemudian dikritik oleh Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat.
Sebuah bagian dari wahana peluncur antariksa yang diluncurkan Korea Utara gagal dan jatuh di pesisir barat Semenanjung Korea. Foto: Kementerian Pertahanan Korea Selatan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan setiap peluncuran oleh Pyongyang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar resolusi Dewan Keamanan.
Dalam pernyataannya, Ibu Kim mengatakan kritik terhadap peluncuran hari Rabu itu "bertentangan dengan dirinya sendiri" karena AS dan negara-negara lain telah meluncurkan "ribuan satelit".
Dalam pernyataan KCNA yang terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Son Gyong mengkritik latihan militer pimpinan AS di kawasan tersebut, termasuk latihan angkatan laut anti-nuklir multinasional.
Hoang Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)