Para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) akan bertemu pada 19 Februari di Brussels (Belgia) untuk secara resmi meluncurkan misi angkatan laut guna melindungi kapal-kapal internasional yang melewati wilayah Laut Merah dari serangan pasukan Houthi di Yaman.
Misi Aspides akan terdiri dari setidaknya empat kapal perang. Jerman, Prancis, Italia, dan Belgia sejauh ini telah mengumumkan rencana untuk menyumbang kapal. Komando keseluruhan misi ini akan berada di tangan Yunani, sementara Italia akan bertanggung jawab atas operasi pengendalian di darat. Uni Eropa menyatakan bahwa misi ini akan memiliki masa jabatan awal satu tahun, dengan mandat terbatas untuk melindungi kapal-kapal sipil di Laut Merah dan tidak akan melakukan serangan "di wilayah Yaman".
Ke-27 negara anggota Uni Eropa kesulitan menyepakati misi Laut Merah di tengah kekhawatiran bahwa serangan Houthi dapat menghantam perekonomian di blok tersebut dan mendorong inflasi. Menurut Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan, perdagangan melalui Terusan Suez telah turun lebih dari 40% dalam dua bulan terakhir.
Sebelumnya, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut di Laut Merah. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan akan berkoordinasi dengan AS dan pasukan lain di kawasan tersebut untuk memastikan keselamatan kapal-kapal di Laut Merah.
Baru-baru ini, sebuah kapal berbendera Panama diserang di lepas pantai Laut Merah. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman mengenai sisi kapal tanker minyak mentah MT Pollux milik India, yang berbendera Panama.
MUTIARA
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)