Pada tanggal 11 Desember, Pusat Medis Distrik Long Dien ( Ba Ria - Vung Tau ) baru saja melaporkan hasil pemantauan dua kasus dugaan keracunan makanan setelah makan di restoran K snail (Jalan Dien Bien Phu, Phuoc Nguyen, Kota Ba Ria, Provinsi Ba Ria - Vung Tau).
Gambar kepiting dan bulu babi. Ilustrasi foto
Sebelumnya, pada malam 9 Desember, Bapak NQL dan Bapak DNC (berdomisili di distrik Long Dien) makan malam bersama di restoran K snail.
Hidangannya terdiri dari kerang, kerang darah, abalon, bulu babi bakar, gulungan daging sapi dengan jamur enoki, dan saus udang Thailand. Kami selesai makan hampir pukul 8 malam.
Pada pukul 11 malam di hari yang sama, Tn. L mengalami gejala kesemutan pada gigi dan mulut, pusing dan dibawa ke RS Ba Ria untuk mendapatkan perawatan darurat.
Saat masuk rumah sakit, Tn. L mengalami kejang parah dan harus dirawat di Unit Perawatan Intensif dan Pengendalian Racun. Hingga saat ini, Tn. L telah melewati masa kritis dan sedang menerima arang aktif.
Tn. C hanya mengalami sakit perut dan muntah. Kedua kasus didiagnosis keracunan karena memakan teripang, bukan bulu babi seperti yang dipesan di menu restoran.
Faktanya, akhir-akhir ini banyak orang yang keliru mengonsumsi teripang dan bulu babi, hingga mengakibatkan keracunan bahkan membahayakan nyawa.
Menurut Departemen Keamanan Pangan ( Kementerian Kesehatan ), bulu babi mengandung zat tetrodotoxin (nama ilmiahnya Carcinoscorpius rotunicauda) yang sangat beracun dan bentuknya sangat mirip dengan kepiting kuda.
[iklan_2]
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/hai-nguoi-dan-ong-nhap-vien-sau-bua-an-hai-san-192241211145931819.htm
Komentar (0)