Artikel terbaru Michelin Guide tentang Chef Quang Dung dari Chapter mengungkapkan bahwa Pangeran William pernah mengunjungi Vietnam dan menikmati hidangan yang terbuat dari buntut sapi.
Chef Quang Dung - Foto: Panduan Michelin
Quang Dung adalah pendiri Chapter, sebuah restoran di Hanoi yang tercantum dalam Bib Gourmand Panduan Michelin.
Michelin Guide memuji pendekatan Quang Dung yang kreatif dan canggih dalam menetapkan standar baru untuk pengalaman bersantap mewah di Vietnam.
Melampaui pemahaman tradisional
Melepaskan diri dari konsep kemewahan tradisional, koki Chapter terpesona oleh potongan daging yang tampak murah, namun menurut sang koki, menawarkan cita rasa yang lebih nikmat daripada potongan daging yang mahal.
"Memasak dengannya jauh lebih menyenangkan," kata Dung tentang buntut sapi, bagian yang pernah ia siapkan untuk disajikan kepada Pangeran William ketika keluarga kerajaan mengunjungi Vietnam.
"Ada sejuta hal yang dapat Anda lakukan dengan buntut sapi, tetapi dengan daging tenderloin sapi, Anda hanya dapat memanggangnya," kata Dung.
Ia menambahkan: "Lobster dulunya digunakan sebagai makanan para tahanan di Amerika. Di Vietnam, bagian yang paling mahal bukanlah tenderloin daging sapi, melainkan betis sapinya. Rasanya sama lezatnya."
Koki ini juga berinovasi dengan menggunakan kaki babi dengan cara yang berbeda dari biasanya. Kaki babi tersebut dibuang tulangnya, lalu diisi dengan foie gras dan daging babi yang direndam dengan gaya tradisional Vietnam.
Sang koki bercanda: "Orang Vietnam makan dari ujung kepala sampai ujung kaki, tanpa membuang apa pun."
Beberapa hidangan yang dibuat oleh Quang Dung - Foto: FBNH
Vietnam adalah negeri masakan kelas dunia ?
Quang Dung percaya bahwa apakah waktu yang dihabiskan pelanggan sepadan dengan makanannya atau tidak, dianggap sebagai salah satu kriteria kemewahan.
Menurutnya, budaya koki restoran kelas atas sangat berbeda dengan budaya koki restoran hot pot.
Ini bukan pekerjaan, melainkan bentuk seni. Perbedaan utamanya adalah mereka melakukannya karena mereka ingin melakukannya, bukan karena terpaksa.
"Vietnam semakin menunjukkan diri sebagai salah satu negeri kreatif dengan kuliner kelas dunia," ungkap Quang Dung.
Istilah “keberlanjutan” masih tergolong baru dalam industri perhotelan di Vietnam, “namun istilah ini telah menjadi standar global dan saya yakin industri perhotelan di Vietnam akan segera menyusulnya dalam waktu dekat,” ujar sang koki.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/hoang-tu-william-tung-an-mon-tu-duoi-bo-o-viet-nam-20241106002721664.htm
Komentar (0)