Pada tanggal 1 Maret, Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Kon Tum (Provinsi Kon Tum) menyelenggarakan festival gong dan xoang serta kontes kostum brokat untuk siswa etnis minoritas di daerah tersebut.
Festival ini diikuti oleh 16 tim dengan total 1.080 siswa dari sekolah dasar dan menengah di Kota Kon Tum. Dari jumlah tersebut, 314 siswa berpartisipasi dalam tim gong, 485 siswa dalam tim tari xoang, dan 281 siswa berpartisipasi dalam pertunjukan kostum etnis minoritas.
Lebih dari 1.000 siswa dari sekolah dasar dan menengah di kota Kon Tum berpartisipasi dalam pertunjukan gong, xoang, dan kostum brokat.
Ini adalah salah satu kegiatan sektor pendidikan Kota Kon Tum untuk merayakan ulang tahun ke-95 berdirinya Partai Komunis Vietnam dan ulang tahun ke-50 pembebasan provinsi Kon Tum.
Berpartisipasi dalam pertunjukan kostum tradisional, Y Viet Kinh (siswa kelas 9 Sekolah Menengah Dak Ro Wa, Kota Kon Tum) mengatakan bahwa ini adalah kedua kalinya ia berpartisipasi dalam festival gong dan xoang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Pelatihan. Sesampainya di festival, ia sangat senang dapat memperkenalkan kostum tradisional masyarakatnya kepada teman-temannya. Melalui program ini, ia semakin mencintai nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhurnya.
Senada dengan itu, A Dung (siswa kelas 9, Sekolah Menengah Tran Hung Dao, Kota Kon Tum) mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia dan tim gong sekolahnya berpartisipasi dalam festival tersebut. Sebagai penabuh drum dan bintang utama tim, ia merasa agak bingung. Namun, ketika suara gong yang agung dan dalam bergema, ia kembali tenang dan mulai menampilkan tarian tradisional yang penuh semangat.
"Saya sangat senang bisa datang ke festival ini dan bisa menampilkan gong serta tarian tradisional masyarakat saya. Ini juga merupakan kesempatan bagi teman-teman di dekat maupun jauh untuk lebih memahami keindahan kostum dan tarian masyarakat Ba Na kami," ujar A Dung.
Para gadis tampil dengan pakaian tradisional
Bapak Thai Khac Hoa, Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Kon Tum, mengatakan bahwa festival gong dan xoang serta pertunjukan kostum brokat merupakan wadah bagi para siswa untuk mencintai dan mengapresiasi nilai-nilai budaya tradisional. Dengan demikian, hal ini membantu mereka untuk lebih peduli dalam melestarikan, memelihara, dan mempromosikan nilai-nilai budaya bangsa. Semoga festival gong dan xoang ini dapat membantu generasi muda untuk lebih memahami peran gong dan xoang dalam kegiatan budaya tradisional, khususnya festival rakyat.
"Saat ini, banyak sekolah di kota ini telah menerapkan penggunaan kostum brokat etnis minoritas saat pergi ke sekolah atau saat upacara pengibaran bendera di awal minggu, di hari raya lokal... Mengajarkan siswa bermain gong dan menari xoang merupakan salah satu kegiatan rutin, yang dipraktikkan di sekolah serta pengalaman kreatif, hiburan, kegiatan budaya, kegiatan ekstrakurikuler... yang disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing sekolah dan daerah," ujar Bapak Hoa.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/hon-1000-hoc-sinh-bieu-dien-cong-chieng-trang-phuc-tho-cam-185250301150433545.htm






Komentar (0)