(NLDO) - Pada Januari 2025, jumlah pengunjung Vietnam ke Jepang mencapai 50.400, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Informasi ini disampaikan oleh Bapak Uchida Shusuke, Wakil Kepala Perwakilan Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) di Vietnam, pada seminar tentang pariwisata Jepang pada tahun 2025 yang diadakan di Kota Ho Chi Minh pada tanggal 7 Maret.
Ini adalah salah satu kegiatan dalam rangka Festival Vietnam - Jepang ke-10 yang akan berlangsung dari tanggal 8 dan 9 Maret di Kota Ho Chi Minh.
Ibu Matsumoto Fumi, Kepala Perwakilan Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) di Vietnam, mengatakan bahwa pada Januari 2025, jumlah pengunjung Vietnam ke Jepang mencapai 50.400, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan terus tumbuh positif.
Sebelumnya, jumlah pengunjung Vietnam ke Jepang pada tahun 2024 meningkat 8,2% menjadi 621.100 kedatangan, melampaui rekor tahun 2023.
"Meskipun jumlah wisatawan Vietnam ke Jepang meningkat, hingga 80% wisatawan mancanegara belum pernah ke Jepang sebelumnya, dan produk pariwisata masih berfokus pada pemanfaatan destinasi tradisional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kepadatan penduduk di beberapa area di kota-kota besar maupun di objek wisata terkenal," ujar Ibu Matsumoto Fumi.
Musim bunga sakura pada bulan Maret dan April setiap tahun di Jepang menarik banyak wisatawan Vietnam.
Informasi yang perlu diperhatikan, menurut Bapak Uchida Shusuke, adalah jika dibagi berdasarkan tujuan pengunjung Vietnam ke Jepang, pariwisata hanya mencapai 30%, perjalanan bisnis 6%, dan tujuan lainnya (studi di luar negeri, magang, pelatihan...) mencapai 64%.
Wisatawan Vietnam juga umumnya datang untuk berwisata selama musim puncak bunga sakura di bulan Maret dan April, serta musim daun merah di bulan Oktober dan November setiap tahun. Musim-musim berikutnya biasanya merupakan musim sepi, dengan jumlah pengunjung yang sedikit. Oleh karena itu, industri pariwisata Jepang berupaya untuk mempromosikan dan menarik wisatawan selama musim sepi.
"Setiap wisatawan asing di Jepang menghabiskan sekitar 227.000 yen, sementara wisatawan Vietnam menghabiskan sekitar 219.000 yen, lebih rendah dari rata-rata. Dan sebagian besar pengeluaran tersebut dihabiskan untuk berbelanja di pasar ini," ujar Bapak Uchida Shusuke.
Pengunjung Vietnam di Jepang gemar berbelanja
Di arah yang berlawanan, Ibu Bui Thi Ngoc Hieu, Wakil Direktur Departemen Pariwisata Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa pada tahun 2024, Vietnam menyambut 711.464 wisatawan dari Jepang, di mana Kota Ho Chi Minh menyambut 348.239.
Wisatawan Jepang menempati peringkat 6 besar pasar wisata internasional di Kota Ho Chi Minh. Vietnam juga termasuk dalam 10 besar pasar wisata internasional di Jepang tahun lalu, menurut data Badan Pariwisata Jepang.
"Kemudahan transportasi di dalam kota berkat pembangunan jalur metro 1, kemudahan penerbangan antara Kota Ho Chi Minh dan Jepang dengan frekuensi sekitar 18 penerbangan per hari oleh maskapai seperti Vietnam Airlines , Vietjet Air, All Nippon Airways, Japan Airlines... akan menjadi syarat bagi kedua negara secara umum dan Kota Ho Chi Minh secara khusus untuk terus mempromosikan pengembangan pariwisata," ujar Ibu Ngoc Hieu.
Jumlah wisatawan Vietnam ke Jepang terus meningkat selama bertahun-tahun. Sumber: JNTO
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/khach-viet-den-nhat-ban-chu-yeu-chi-tieu-cho-mua-sam-196250307174412693.htm






Komentar (0)