Gas Rusia dipasok melalui jaringan pipa umum dan dikirim ke banyak negara yang telah menyatakan penolakan mereka untuk mengonsumsinya, kata Aleksey Miller.
CEO Gazprom tidak merinci negara-negara Uni Eropa (UE) mana yang menerima gas Rusia. Namun, ia mengatakan bahwa Moskow sedang mengangkut gas alam melalui Ukraina ke Baumgarten (Austria).
"Ini adalah pusat distribusi yang sangat besar di Eropa, memasok gas ke negara-negara di kawasan ini," ungkapnya.
Berdasarkan kontrak saat ini, Rusia masih memasok gas ke negara-negara di Eropa selatan dan tenggara.
"Tentu saja, gas Rusia masih mengalir ke Eropa, dan volumenya tidak sedikit. Gas tersebut masih dikonsumsi oleh negara-negara yang pernah menyatakan diri bebas dari gas Rusia," tegas Bapak Aleksey Miller.
Pada tahun 2022, jumlah gas Rusia yang dipasok ke pasar Eropa akan mulai berkurang, karena masalah dengan jaringan pipa Nord Stream 1 dan banyak negara Eropa menolak membeli gas dalam Rubel, seperti Belanda, Denmark, Bulgaria, dan Finlandia.
Menanggapi sanksi Uni Eropa tahun lalu, Rusia menuntut agar negara-negara yang mendukung sanksi tersebut membayar gas dalam rubel, bukan dolar atau euro.
Sambil mengurangi pembelian gas alam dari Rusia, UE harus meningkatkan pembelian gas alam cair (LNG).
Pada akhir tahun 2022, UE akan menjadi pembeli LNG terbesar di dunia , melampaui pemimpin tradisional China, Jepang, dan Korea Selatan.
Tahun lalu, AS juga menjadi pemasok utama LNG ke Uni Eropa. Bahkan ekspor LNG Rusia ke Uni Eropa meningkat sebesar 20%.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)