Perusahaan Swedia Saab telah mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) telah memilih rangkaian peperangan elektronik Saab Arexis untuk melengkapi jet tempur Eurofighter Elektronischer Kampf (EK).
Sebelumnya, pada tahun 2022, Berlin mengumumkan proyek untuk meningkatkan dan menyebarkan 15 Eurofighter (jet tempur utama tentara Jerman) untuk operasi peperangan elektronik (EW).
"Arexis sangat cocok dengan kebutuhan peperangan elektronik Jerman untuk Eurofighter," ujar Ander Sjoberg, kepala divisi Saab Jerman. Khususnya, proyek ini sedang dikembangkan bekerja sama dengan Helsing, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI), yang akan melaksanakan sebagian besar pekerjaan di fasilitas Saab di Bavaria.
Oleh karena itu, kedua perusahaan akan menyediakan paket perangkat lunak untuk pesawat pengawal serang pengacau elektronik Angkatan Udara Jerman (Eurofighter EK) pada tahun 2030. Integrasi sistem Arexis akan dilakukan oleh Airbus, produsen peralatan asli (OEM) untuk Eurofighter di Jerman.
Sensor Arexis
Eurofighter EK diposisikan sebagai pengacau sistem-dari-sistem (SoS), yang terdiri dari beberapa sistem independen dan terdistribusi yang terintegrasi ke dalam sistem umum yang besar dan kompleks. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk menyediakan kemampuan serangan elektronik udara yang kuat dan fleksibel bagi pesawat tempur.
Angkatan Udara Jerman bermaksud untuk meningkatkan sensor dan peralatan khusus untuk 15 Eurofighter guna menjalankan misi perang elektronik, menggantikan sistem yang digunakan saat ini, Panavia Tornado ECR.
Integrasi varian EW Eurofighter diperkirakan akan selesai pada tahun 2028. Pemasangan rangkaian sensor Saab akan membuka kemampuan canggih yang meningkatkan kemampuan pengintaian dan perlindungan pesawat dengan mengintegrasikan teknologi EW berbasis AI yang dapat mengenali diri sendiri.
Arexis sebelumnya telah diintegrasikan ke dalam jet tempur Saab Gripen E/F. Produsen asal Swedia ini menggambarkan sistem ini sebagai desain modular yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak modern, termasuk algoritma AI terdepan untuk mempertahankan keunggulan dalam mengatasi tantangan elektromagnetik.
Arexis, selain terintegrasi penuh ke dalam pesawat, juga dapat dikerahkan secara fleksibel sebagai platform misi khusus. Namun, konfigurasi spesifik Eurofighter EK belum diungkapkan secara jelas.
Perang elektronik semakin penting
Menurut situs web Saab, fitur utama sistem Arexis meliputi kesadaran situasional yang unggul dalam lingkungan sinyal yang kompleks melalui penggunaan array pindaian elektronik aktif (AESA) yang terbuat dari galium nitrida (GaN) - semikonduktor energi berdaya tinggi.
Selain itu, sistem ini memiliki kemampuan perlindungan diri omnidirectional yang belum pernah ada sebelumnya karena penerima pita lebar ultra dan memori frekuensi radio digital (DRFM) yang canggih.
Rangkaian Arexis, yang dipasang pada Eurofighter Luftwaffe, akan menggabungkan kemampuan EW kognitif bertenaga AI canggih yang disediakan oleh mitra Saab, Helsing.
Platform AI ini digunakan untuk menganalisis data radar yang dikumpulkan oleh pesawat dan dengan cepat menemukan solusi untuk melindungi diri dari radar musuh. Helsing mengatakan fitur ini juga mampu dikembangkan dan ditingkatkan secara berkelanjutan seiring dengan pembaruan perangkat lunak di sepanjang siklus hidup sistem.
Dr. Gundbert Scherf, salah satu pendiri dan salah satu CEO Helsing, menekankan peran penting EW dalam peperangan peer-to-peer, dengan mengutip konflik yang sedang berlangsung di Ukraina sebagai contoh.
“Perang di Ukraina membuktikan bahwa EW memainkan peran penting dalam peperangan modern, dan semakin fleksibel berkat pengembangan aplikasi perangkat lunak,” ujar Helsing.
(Menurut EurAsian Times)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)