Pasukan Houthi Yaman "meraup untung" dari konflik berkepanjangan di Timur Tengah

Sejak Israel meningkatkan operasinya melawan Hizbullah, pasukan Houthi di Yaman telah mengambil peran yang lebih besar dalam konflik kompleks yang terjadi di Timur Tengah.

Dari "inferior" menjadi "pusat perhatian"

Pada tanggal 27 September, pasukan Houthi meluncurkan rudal balistik ke Ben Gurion dekat Tel Aviv (Israel) ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru saja kembali dari New York.

Pada tanggal 30 September, pasukan tersebut juga mengancam akan "meningkatkan operasi militer " terhadap Israel setelah menembak jatuh pesawat tak berawak militer AS yang terbang di atas Yaman.

Pada tanggal 1 Oktober, sebuah pesawat tak berawak yang membawa bahan peledak menabrak sebuah kapal di Laut Merah, serangan terbaru dari serangkaian serangan Houthi terhadap kapal kargo di wilayah tersebut.

Pasukan Houthi yang didukung Iran telah merebut sebagian besar wilayah utara Yaman dan ibu kota Sanaa, yang menjerumuskan negara itu ke dalam konflik dan kebuntuan selama satu dekade.

Sebelum konflik Gaza meletus, Houthi sering dianggap sebagai "pihak yang tidak diunggulkan" dalam poros yang mencakup Iran, pasukan pemerintah Suriah, Hizbullah di Lebanon, Hamas, dan kelompok-kelompok regional lainnya, menurut Ahmed Nagi, analis senior Yaman di Crisis Group.

Namun keadaan berbalik ketika Houthi mulai menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden untuk mencapai Terusan Suez. "Selama setahun terakhir, Houthi telah menjadi fokus," kata Nagi.

Pasukan Houthi menggunakan perahu kecil, rudal jarak pendek, dan drone untuk melancarkan serangan di Laut Merah. (Sumber: AP)

Baru-baru ini, bentrokan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah menimbulkan sejumlah korban jiwa dan kerusakan yang menggemparkan dunia.

Namun, kata Nagi, pasukan Houthi melihat persatuan antara Yaman dan Palestina sebagai "alat yang berguna" untuk merekrut tentara dan meningkatkan jumlah mereka.

Selain itu, pada Juni 2024, Houthi secara tak terduga "mengungkapkan" rudal berbahan bakar padat baru yang memiliki banyak karakteristik serupa dengan rudal supersonik Iran. Pasukan ini meluncurkan rudal baru bernama "Palestina" di pelabuhan Eilat di Israel selatan, tetapi tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Langkah militer Houthi ini mengejutkan, terutama karena keterbatasan sumber daya dan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan di Yaman.

Menurut Analis Senior Nagi, strategi kelompok tersebut adalah "bertahap meningkatkan eskalasi" dengan Israel. Seiring meningkatnya pengaruh mereka, Houthi kemungkinan akan menambah persenjataan canggih mereka.

Houthi awalnya menargetkan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, tetapi kemudian memperluas kampanye mereka hingga mencakup semua kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka menggunakan perahu kecil, rudal jarak pendek, dan drone untuk melancarkan serangan.

Kampanye Houthi telah memicu respons dari koalisi internasional yang dipimpin oleh AS dan Inggris. Para pejabat pertahanan AS mengatakan koalisi tersebut juga melancarkan serangan udara di "lokasi-lokasi yang terkait dengan fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal dan peluncur, sistem pertahanan udara, dan radar Houthi".

Pada Juli 2024, Houthi meluncurkan pesawat nirawak ke Tel Aviv, menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya. Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk kota pelabuhan Hodeidah.

Sejak saat itu, pihak Houthi telah memperingatkan akan memperluas kampanye mereka ke luar perairan Timur Tengah, dengan menargetkan kapal-kapal yang mengambil rute di sekitar Tanjung Harapan (Afrika Selatan), atau kapal-kapal di Mediterania yang menuju Israel.

“Memanfaatkan” posisi

Menurut Faozi al-Goidi, seorang peneliti di Middle East Council on Global Affairs, kelompok Houthi kemungkinan besar tidak akan gentar dalam waktu dekat dan akan menargetkan kapal-kapal yang lebih jauh di Samudra Hindia.

Bapak al-Goidi mengatakan pasukan tersebut juga akan berusaha untuk “bekerja sama dengan milisi lain untuk membangun aliansi yang akan memengaruhi keamanan regional”.

Soufan Group, sebuah organisasi analisis keamanan nirlaba yang berbasis di AS, mengatakan bahwa Houthi meningkatkan “otonomi” mereka dalam operasi dan mendiversifikasi koalisi mereka.

Kelompok ini masih menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman dan menikmati dukungan rakyat meskipun situasi ekonominya buruk, sebagaimana dibuktikan oleh ribuan pendukung Houthi di Sanaa yang turun ke jalan setiap hari Jumat untuk memprotes keadilan bagi warga Palestina dan mengkritik Israel dan Amerika Serikat.

Ribuan pendukung Houthi di Sanaa (Yaman) turun ke jalan setiap Jumat untuk menuntut keadilan bagi warga Palestina, sekaligus mengkritik Israel dan AS. (Sumber: AP)

“Masyarakat Yaman dari semua latar belakang politik dan ideologi mendukung dan memiliki hubungan yang mendalam dengan rakyat Palestina,” tegas analis politik Yaman Abdel-Bari Taher.

Kelompok Houthi mungkin juga berusaha memanfaatkan posisi baru mereka dalam negosiasi dengan Arab Saudi untuk menyelesaikan perang saudara di Yaman.

Menurut al-Goidi, kelompok bersenjata itu tidak bisa lagi diabaikan. Namun, ketika konflik Israel-Hamas meletus pada tahun 2023, Houthi mulai menargetkan kapal-kapal kargo di sepanjang koridor Laut Merah, dalam upaya menekan Israel dan Barat.

Para analis mengatakan konflik yang lebih luas dapat "meningkatkan" kekuatan militer dan pengaruh Houthi di seluruh kawasan, meskipun ada serangan udara balasan dari Israel, AS, dan Inggris.

Singkatnya, Houthi di Yaman semakin mengukuhkan perannya dalam konteks konflik yang kompleks di Timur Tengah, terutama setelah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas. Dengan menggunakan taktik serangan yang berani dan memperluas pengaruh mereka hingga ke laut, Houthi tidak hanya menjadi faktor yang tangguh bagi Israel tetapi juga memiliki kemampuan untuk memengaruhi hubungan di kawasan tersebut.

Namun, perang saudara Yaman yang berkepanjangan dan situasi ekonomi yang buruk tetap menjadi tantangan utama bagi kelompok bersenjata tersebut. Perluasan kampanye militer Houthi dan pencarian dukungan dari sekutu baru menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang dinamika dan masa depan konflik. Oleh karena itu, komunitas internasional perlu mencegah "eskalasi" dan mencari solusi berkelanjutan untuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Yaman.

Sumber: https://baoquocte.vn/luc-luong-houthi-yemen-dang-thu-loi-tu-cuoc-xung-dot-keo-dai-o-trung-dong-288452.html