Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia telah mengonfirmasi bahwa mahasiswa domestik akan diberi prioritas dalam penerimaan di universitas negeri, meskipun jumlah mahasiswa internasional meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Datuk Mustapha Sakmud mengatakan kementeriannya memantau secara ketat tingkat pendaftaran untuk memastikan akses warga Malaysia ke pendidikan tinggi tidak terpengaruh.
Berdasarkan data terbaru pada tahun 2024, 5 universitas riset di Malaysia sedang melatih lebih dari 180 ribu mahasiswa di jenjang sarjana dan pascasarjana. Dari jumlah tersebut, hampir 142 ribu mahasiswa adalah warga negara Malaysia, yang mencakup 78,7%, sementara mahasiswa internasional berjumlah lebih dari 38 ribu, setara dengan 21,3%.
Bapak Mustapha menekankan bahwa program sarjana di universitas negeri sebagian besar ditujukan bagi warga Malaysia, yang menikmati subsidi biaya kuliah dari pemerintah . Sebaliknya, mahasiswa internasional harus membayar penuh biaya kuliah dan tidak menerima dukungan finansial apa pun.
Di tingkat pascasarjana, Malaysia tidak memberlakukan kuota penerimaan internasional untuk program magister dan doktoral. Perluasan basis pendaftaran dipandang sebagai bagian dari strategi internasionalisasi pendidikan tinggi, untuk meningkatkan daya saing, dan menarik talenta asing.
"Kebijakan internasionalisasi tidak mengurangi akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa lokal. Sebaliknya, Malaysia bertujuan membangun citranya sebagai pusat pendidikan regional, sambil tetap memprioritaskan mahasiswa domestik," tegas Bapak Mustapha.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/malaysia-se-uu-tien-tuyen-sinh-trong-nuoc-post759412.html










Komentar (0)