Drone bunuh diri Lancet Rusia. (Sumber: Sputnik) |
Generasi baru pesawat tanpa awak Lancet menimbulkan ancaman serius bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, kata jurnalis Christoph Wanner dalam sebuah laporan di saluran TV Jerman Welt.
"Lancet Model 53 ini, yang juga dikenal sebagai Product 53, mampu mengidentifikasi target secara independen, mengenalinya, dan mengambil keputusan untuk menangkapnya. UAV jenis ini dapat secara efektif menyerang posisi artileri musuh dan konsentrasi pasukan Ukraina," ujarnya.
Wanner menyarankan bahwa versi modifikasi baru dari drone Lancet dapat dilengkapi dengan kecerdasan buatan.
Amunisi yang digunakan untuk drone Lancet diproduksi oleh Zala Aero. Drone ini mampu mengenai target pada jarak puluhan kilometer. Drone ini membawa hulu ledak seberat 3 hingga 5 kg dengan berbagai jenis, tergantung jenis targetnya.
Pada versi Izdeliye-52, UAV ini dilengkapi dengan dua sayap berbentuk X dan mampu melakukan penyelaman hampir vertikal. Pada versi "Produk 51", drone ini dilengkapi dengan sayap besar berbentuk X.
Drone bunuh diri Lancet adalah senjata kendali jarak jauh. Drone ini dilengkapi motor listrik dan memiliki beberapa jenis kendali (terkoordinasi, optoelektronik, dan gabungan). Selain itu, Lancet mampu mentransmisikan gambar target melalui televisi ke konsol operator.
Drone Lancet diluncurkan dengan ketapel. Drone ini mampu mencapai kecepatan 80 hingga 110 km/jam. Sayap Lancet yang berbentuk X memungkinkan peningkatan kemampuan manuver. Oleh karena itu, drone ini bahkan dapat meniru jalur terbang burung untuk membingungkan sistem pertahanan udara musuh.
Selain itu, drone bunuh diri Lancet mampu menyerang target tanpa mempedulikan medan dan kemampuan siluman target tersebut.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)