Berbicara pada lokakarya Panduan dan Tanya Jawab terkait Keputusan 13/2023/ND-CP yang diselenggarakan pada pagi hari tanggal 23 November di Hanoi, Letnan Kolonel Nguyen Dinh Do Thi, Wakil Kepala Departemen Staf Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Berteknologi Tinggi (A05) di bawah Kementerian Keamanan Publik, mengatakan bahwa Vietnam sedang gencar mendorong proses transformasi digital, di mana internet memainkan peran penting. Namun, transformasi digital juga menimbulkan banyak masalah, di mana data dianggap sebagai sumber daya yang berharga.
"Data pribadi individu bukanlah masalah, tetapi jika merupakan kumpulan data komunitas dan nasional, itu merupakan aset yang sangat berharga. Ini merupakan sumber data digital yang sangat penting di era informasi, terutama transformasi digital," tegas Kolonel Senior Nguyen Dinh Do Thi.
Kebocoran data merupakan masalah serius di Vietnam.
Namun, Kepala Departemen Staf A05 juga menilai bahwa serangan siber kini marak dan Vietnam sering masuk dalam daftar target peretas. Menurut statistik Kementerian Keamanan Publik, situasi jual beli data pribadi di Vietnam saat ini sangat serius, dengan dua faktor utama yaitu kejahatan intrusi dan pencurian data pribadi.
Sejak awal tahun 2023 saja, Kementerian Keamanan Publik telah memperingatkan dan menangani puluhan juta kasus terkait pembobolan basis data pribadi. Bapak Vu Ngoc Son, Direktur Teknologi Perusahaan Teknologi Keamanan Siber Nasional Vietnam (NCS), mengatakan bahwa bagi bisnis, kebocoran data akan membawa banyak konsekuensi serius seperti hilangnya informasi internal, basis data pelanggan, enkripsi data untuk pemerasan yang memengaruhi operasional, kerugian ekonomi , hilangnya reputasi, dan risiko hukum...
Menurut Bapak Son, bisnis dan organisasi di Vietnam saat ini membutuhkan solusi komprehensif untuk mencegah risiko intrusi, pemasangan spyware, pencurian basis data pelanggan, dokumen internal, dan enkripsi data penting. Namun, pembelian hak cipta untuk program asing dapat menelan biaya miliaran VND, yang merupakan pengeluaran yang tidak sedikit bagi usaha kecil dan menengah di negara ini. Dalam lokakarya tersebut, Bapak Vu Ngoc Son juga memperkenalkan solusi komprehensif NCSOC untuk memantau keamanan jaringan 24/7 bagi usaha kecil dan menengah, termasuk perangkat lunak platform, infrastruktur teknologi, dan layanan operasional, yang memungkinkan koneksi all-in-one, pemantauan komponen sistem jaringan, dan sebagainya, sehingga dapat mendeteksi dan mencegah risiko serangan siber secara dini. "NCSOC akan menjadi solusi teknis bagi bisnis dan organisasi untuk memenuhi persyaratan Keputusan 13/2023/ND-CP tentang perlindungan data pribadi," ujar Bapak Son.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)