Orang dengan tekanan darah tinggi perlu mengetahui hal ini saat berolahraga untuk memperpanjang hidup mereka.

Bagaimana tubuh seseorang dengan tekanan darah tinggi berubah saat mereka berolahraga?

Orang dengan tekanan darah tinggi (juga dikenal sebagai hipertensi) yang berolahraga secara teratur akan membantu tubuh mereka tetap sehat dan fleksibel. Karena dengan aktivitas fisik yang teratur, jantung menjadi lebih kuat, sehingga membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk memompa darah, membantu mengurangi tekanan pada arteri dan menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat.

Aktivitas fisik berperan penting dalam mencegah dan mengendalikan tekanan darah tinggi. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa orang yang berolahraga empat jam seminggu memiliki risiko 19% lebih rendah terkena tekanan darah tinggi dibandingkan orang yang kurang aktif.

Foto ilustrasi

Memilih olahraga yang tepat untuk penderita tekanan darah tinggi

Orang dengan tekanan darah tinggi sering disarankan untuk berolahraga secara teratur, dengan latihan yang sesuai dengan kondisi fisik mereka untuk menghindari peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dapat membahayakan kesehatan mereka.

Latihan yang cocok untuk penderita hipertensi stadium 1

Secara teori, pasien dengan tekanan darah tinggi tetapi tidak ada komplikasi yang jelas, dengan tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg dipahami memiliki tekanan darah tinggi stadium 1.

Pada tahap ini, tujuan utama pengobatan adalah membatasi penggunaan obat, menyeimbangkan tekanan darah dengan kebiasaan sehat yang dikombinasikan dengan latihan ringan seperti:

- Jalan cepat: 5-6 km/jam, berlatih sekitar 30-60 menit, setiap hari dalam seminggu.

- Joging atau bersepeda: lebih efektif untuk orang di bawah usia 50 tahun, lansia dapat membeli sepeda ergometer untuk berolahraga di rumah.

- Berenang: hanya berenang, jangan menyelam, dan jangan berenang saat suhu luar dingin.

- Meditasi, yoga, tai chi: sangat cocok untuk orang lanjut usia, berfokus pada menjaga pikiran tetap rileks tetapi memerlukan bimbingan ahli.

Latihan yang cocok untuk penderita hipertensi stadium 2

Penderita hipertensi stadium 2 mempunyai tekanan darah sistolik 160-179 mmHg, tekanan darah diastolik 100-109 mmHg, sudah mulai menunjukkan kerusakan ringan pada organ target atau mengalami beberapa komplikasi lainnya.

Oleh karena itu, dokter akan menyarankan Anda untuk menggabungkan konsumsi obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dengan secara aktif mempraktikkan kebiasaan hidup sehat untuk mengembalikan tekanan darah Anda ke angka 140/90 mmHg.

Berbeda dengan hipertensi stadium 1, Anda harus memilih latihan dengan cermat untuk mencapai efisiensi tertinggi. Penderita hipertensi stadium 2 hanya boleh berolahraga dengan intensitas sedang, dan menghindari olahraga berat seperti sepak bola, basket, angkat beban, dll.

Sebaliknya, cobalah berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan yoga kapan pun Anda merasa normal dan tidak mengalami tanda-tanda pusing atau mual.

Foto ilustrasi

Latihan yang cocok untuk penderita hipertensi stadium 3

Hipertensi stadium 3 terjadi ketika tekanan darah Anda secara konsisten di atas 180-209 mmHg (tekanan darah sistolik) atau 110-119 mmHg (tekanan darah diastolik), disertai dengan banyak komplikasi dan kerusakan yang nyata pada organ target.

Jika demikian halnya, Anda perlu segera menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis, saran, dan rencana perawatan yang paling tepat.

Penderita hipertensi stadium 3 sebaiknya tidak berolahraga terlalu banyak agar tidak menambah tekanan pada sistem kardiovaskular. Jika Anda tetap ingin berolahraga , sebaiknya minum obat penyeimbang tekanan darah sebelum memulai olahraga ringan selama 20-30 menit/hari.

Bila ada tanda-tanda gagal jantung, aktivitas fisik harus sepenuhnya dikontraindikasikan, cukup berjalan dan bernapaslah secara teratur.

Prinsip Olahraga Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi

- Berolahragalah secukupnya, jangan terlalu ringan atau terlalu berat.

- Sebelum berolahraga sebaiknya seluruh tubuh dipanaskan secara perlahan dan kecepatan latihan dikurangi secara bertahap sebelum berhenti untuk menjaga keselamatan selama berolahraga.

- Anda harus berlatih secara teratur setiap hari. Luangkan waktu sekitar 20-30 menit/hari dan sekitar 3 kali seminggu.

- Anda sebaiknya berlatih bersama teman atau saudara atau beritahu mereka terlebih dahulu di mana Anda akan berlatih.

- Jangan sekali-kali menggunakan stimulan sebelum, selama, dan setelah berolahraga seperti tembakau, alkohol, atau kopi.

- Gunakan monitor tekanan darah di rumah untuk memantau tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga sehingga Anda dapat mengubah intensitas dan jenis olahraga sesuai dengan kondisi Anda saat ini.

Tanda-tanda tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi terkadang tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi serius jika tidak ditangani sejak dini.

Gejala umum pada penderita tekanan darah tinggi adalah pusing, sakit kepala, sakit kepala sebelah, tinitus, jantung berdebar, rasa panas di dada, dan sebagainya. Beberapa orang mengalami gejala yang lebih parah, seperti nyeri di area jantung, penurunan penglihatan, sesak napas, wajah merah atau pucat, muntah, cemas, dan panik.

Dokter menyarankan, bila tubuh menunjukkan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.

Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nguoi-bi-cao-huyet-ap-khi-tap-the-duc-can-biet-dieu-nay-de-keo-dai-tuoi-tho-172240412231514812.htm