Dalam video dan foto yang beredar di platform media sosial Weibo, Douyin dan WeChat, para tamu di restoran Wanhui di kota Taiyuan terlihat memeluk anak singa seperti bayi, mengambil foto dan bermain dengan mereka.
Layanan ini termasuk dalam menu empat hidangan yang harganya hampir 1.100 yuan (sekitar 4 juta VND).
Selain anak singa, restoran ini juga memelihara llama, kura-kura, rusa, dan satwa liar lainnya di lokasi, sebagai bagian dari pengalaman bersantap.
Restoran ini dibuka pada bulan Juni dan membatasi penjualan tiket hingga sekitar 20 tiket per hari bagi pelanggan yang menginginkan "pengalaman interaktif dengan hewan" sekaligus paket makanan. Namun, model bisnis ini segera menghadapi gelombang penolakan keras.
“Layanan ini telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang legalitas dan kesejahteraan hewan,” tulis Shanghai Daily di WeChat resminya.
Reaksi di media sosial menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna merasa marah dan khawatir tentang kesehatan dan psikologi hewan.
"Ini sama saja dengan menjadikan hewan liar sebagai mainan orang kaya," komentar seorang pengguna Weibo. Pengguna lain mendesak pemerintah untuk turun tangan: "Pihak berwenang harus menyelidiki dan menghukum berat perilaku ini."
Peristiwa ini terjadi tidak lama setelah kasus serupa yang kontroversial: sebuah hotel di Chongqing diselidiki karena menawarkan layanan “panggilan bangun panda merah”.
Menurut media China, hotel ini membiarkan hewan naik ke tempat tidur untuk membangunkan tamu, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius tentang keselamatan dan etika hewan.
Sumber: https://baovanhoa.vn/du-lich/nha-hang-trung-quoc-gay-tranh-cai-vi-cung-cap-dich-vu-om-su-tu-con-153157.html
Komentar (0)