Alkohol berbahaya bagi hati
Hati, organ internal terbesar dalam tubuh, berperan penting dalam metabolisme nutrisi, pembuangan racun, dan sintesis protein. Namun, ketika kita minum alkohol, hati harus bekerja ekstra untuk memproses asupan alkohol, yang dapat menyebabkan kerusakan serius.
Secara spesifik, proses metabolisme alkohol di hati menghasilkan asetaldehida, zat beracun yang menyebabkan peradangan dan menghancurkan sel-sel hati. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang menyebabkan hati terus-menerus terpapar asetaldehida, yang mengakibatkan serangkaian masalah kesehatan, mulai dari ringan hingga berat seperti perlemakan hati, hepatitis, sirosis, dan yang lebih berbahaya, kanker hati.
Banyak minuman populer yang sangat berbahaya bagi hati. (Foto: Healthline)
Minuman ringan berkarbonasi
Minuman ringan berkarbonasi seringkali mengandung kadar fruktosa yang sangat tinggi. Fruktosa adalah gula sederhana yang dimetabolisme terutama di hati ketika masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak seperti glukosa, fruktosa tidak langsung digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, melainkan diubah menjadi trigliserida. Lemak ini secara bertahap terakumulasi di hati, yang seiring waktu menyebabkan perlemakan hati, hepatitis, dan sirosis.
Selain fruktosa, minuman ringan berkarbonasi juga mengandung banyak zat aditif, pewarna, dan perasa buatan. Zat-zat ini tidak hanya tidak memberikan nilai gizi, tetapi juga dapat menyebabkan banyak efek negatif bagi kesehatan seperti merusak sel-sel hati, menyebabkan disfungsi hati, dan meningkatkan risiko kanker hati.
Jus buah botolan
Jus buah sering dianggap sebagai pilihan sehat, menyediakan vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Namun, hal ini hanya berlaku untuk jus buah segar, yang diperas langsung dari buahnya dan langsung dikonsumsi. Jus buah kemasan, meskipun praktis dan memiliki masa simpan yang lama, memiliki banyak potensi risiko kesehatan, terutama bagi hati.
Masalah utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan memperpanjang masa simpan, produsen sering menambahkan gula dan pengawet dalam jumlah besar ke dalam jus kemasan. Minum terlalu banyak jus buah kalengan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan risiko perlemakan hati, dan penyakit lainnya.
Jus buah kemasan menimbulkan banyak risiko bagi kesehatan hati. (Foto: Getty Images)
Teh susu
Secangkir teh susu mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi sebenarnya mengandung gula dan lemak dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Rata-rata, secangkir teh susu ukuran sedang dapat mengandung hingga 50-70 gram gula, jauh melebihi jumlah harian yang direkomendasikan WHO (sekitar 25 gram). Jumlah gula ini sebagian besar berasal dari gula rafinasi, sirup fruktosa, dan topping manis seperti mutiara tapioka, jeli, puding, dll.
Selain itu, teh susu juga mengandung lemak tinggi, yang berasal dari susu murni, krim bubuk, dan topping berlemak seperti keju, krim keju... Mengonsumsi terlalu banyak gula dan lemak dalam jangka panjang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan serius. Minum teh susu secara teratur dapat menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan risiko perlemakan hati, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Minuman berenergi
Minuman energi, yang semakin populer, terutama di kalangan anak muda, sering dianggap sebagai solusi instan untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, di balik tampilannya yang menarik dan iklan "peningkat energi" yang menggoda, minuman energi memiliki banyak potensi risiko kesehatan yang perlu diwaspadai konsumen.
Minuman berenergi mengandung kadar kafein dan gula yang tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, dan gangguan tidur. Selain itu, beberapa minuman berenergi mengandung stimulan lain yang dapat membahayakan hati.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/nhung-do-uong-quen-thuoc-la-vua-pha-gan-uong-nhieu-gan-cang-xo-xac-ar902775.html
Komentar (0)