Habiskan 1 miliar USD untuk membeli perusahaan yang baru berdiri 6 bulan lalu
Dalam upaya memimpin perlombaan AI, CEO Meta Mark Zuckerberg secara aktif merekrut talenta terbaik untuk membangun tim guna mengembangkan kecerdasan umum buatan (AGI).
Akan tetapi, tidak semua tawaran diterima, biasanya seperti kasus "jenderal wanita AI" Mira Murati.
Juni lalu, Meta menjadi berita utama ketika menghabiskan $15 miliar untuk mengakuisisi 49% saham di ScaleAI, dengan tujuan membawa pendiri Alexandr Wang di bawah sayap Zuckerberg.
Meski lahir pada tahun 1997, Wang merupakan miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri pada tahun 2021 dan dianggap sebagai bakat langka di bidang AI.
Setelah kesepakatan ini, Zuckerberg terus menghabiskan 1 miliar USD untuk mengusulkan akuisisi Thinking Machines Lab, perusahaan rintisan AI yang baru didirikan pada bulan Februari tahun ini.
Perlu disebutkan bahwa perusahaan ini baru berusia 6 bulan, belum memiliki produk nyata, tetapi sangat dihargai oleh Meta.

Mira Murati menolak tawaran Mark Zuckerberg sebesar $1 miliar untuk melanjutkan pengembangan perusahaan sesuai keinginannya sendiri (Foto: WSJ).
Alasan di balik harga "mahal" ini adalah Mira Murati, pendiri Thinking Machines Lab. Murati, yang dikenal sebagai "jenderal perempuan AI", adalah target utama Zuckerberg.
Namun, menurut majalah Wired , Murati dan seluruh stafnya menolak tawaran $1 miliar, bersikeras bahwa Thinking Machines Lab tidak untuk dijual.
Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Meta menawarkan gaji antara $200 juta dan $1 miliar selama bertahun-tahun untuk merekrut Murati dan timnya, tetapi masih ditolak.
Thinking Machines Lab adalah salah satu startup AI yang paling banyak dibicarakan, setelah berhasil mengumpulkan dana sebesar $1 miliar sebelum meluncurkan produknya. Reputasi Mira Murati dianggap sebagai jaminan kesuksesan perusahaan tersebut.
Siapakah "Jenderal AI" Mira Murati?
Lahir di Albania pada tahun 1988, Mira Murati menjalani perjalanan pendidikan yang mengesankan di Kanada dan AS, lulus dengan gelar di bidang Matematika dan Teknik Mesin. Kariernya dimulai di Zodiac Aerospace, kemudian di Tesla milik Elon Musk (2013-2016), di mana ia berpartisipasi dalam pengembangan teknologi self-driving, menandai langkah pertamanya di bidang AI.
Dari tahun 2016 hingga 2018, Murati menjabat sebagai Wakil Presiden Pengembangan Produk dan Rekayasa di Leap Motion, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam sensor gerak untuk VR/AR.
Pada tahun 2018, Murati bergabung dengan OpenAI, pengembang ChatGPT, dan dari sanalah namanya benar-benar menjadi terkenal.
Dia telah memegang posisi penting seperti Wakil Presiden Aplikasi dan Kemitraan, Wakil Presiden Riset Produk, dan Chief Technology Officer sejak 2022, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan proyek AI terkenal seperti ChatGPT, DALL-E, Sora.

Mira Murati dianggap sebagai salah satu wanita paling berpengaruh dalam komunitas pengembangan AI saat ini (Foto: Getty).
Pada bulan November 2023, Murati untuk sementara mengambil alih sebagai CEO OpenAI setelah Sam Altman dipecat, sebelum Altman kembali dan dia melanjutkan perannya sebagai CTO.
Pada bulan September 2024, Mira Murati meninggalkan OpenAI untuk mengerjakan proyek pribadinya, dan pada bulan Februari, ia resmi mendirikan Thinking Machines Lab, yang berfokus pada pengembangan sistem AI khusus dan berkinerja tinggi. Produk pertama perusahaan ini diperkirakan akan diluncurkan akhir tahun ini.
Murati sangat dihormati atas visi jangka panjangnya di bidang AI dan kepemimpinannya. Ia percaya pada konsep Kecerdasan Umum Buatan (AGI), di mana AI dapat belajar sendiri, berpikir seperti manusia, dan melakukan banyak tugas secara bersamaan.
Pada Oktober 2023, Mira Murati dinobatkan oleh majalah Fortune dalam daftar "100 pengusaha wanita paling berpengaruh ". Pada September 2024, namanya kembali masuk dalam daftar "100 orang paling berpengaruh di bidang AI" versi majalah Time .
CEO Microsoft Satya Nadella juga berulang kali memuji kontribusi Murati, menegaskan bahwa dialah yang memberikan kontribusi besar dalam menjadikan OpenAI sebagai kekuatan AI global.
Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/nu-tuong-ai-tu-choi-de-nghi-tri-gia-1-ty-usd-cua-mark-zuckerberg-la-ai-20250804001823771.htm
Komentar (0)