"Saya harap kalian mau bernegosiasi, karena itu akan jauh lebih baik bagi Iran," kata Presiden Trump dalam wawancara dengan Fox Business Network yang ditayangkan pada 7 Maret.
Presiden AS Donald Trump bekerja di Gedung Putih pada 6 Maret
"Saya rasa mereka ingin menerima surat itu. Pilihan lainnya adalah kita harus melakukan sesuatu, karena kita tidak bisa membiarkan negara lain memiliki senjata nuklir," tambah Trump.
Iran belum mengomentari informasi di atas.
Surat itu tampaknya ditujukan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, lapor Reuters. Gedung Putih belum mengonfirmasi informasi tersebut.
Menurut Presiden Trump, ada dua cara untuk menghadapi Iran: secara militer atau dengan mencapai kesepakatan. "Saya lebih suka mencapai kesepakatan, karena saya tidak ingin merugikan Iran. Mereka orang-orang hebat," kata pemimpin AS itu.
AS adakan perundingan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Hamas, Trump keluarkan ultimatum
Pada tahun 2018, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian multilateral yang bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Pada bulan Februari, ia mengatakan ingin mencapai kesepakatan dengan Iran untuk mencegah negara itu mengembangkan senjata nuklir.
Rusia telah menawarkan diri untuk menjadi penengah antara Amerika Serikat dan Iran, berjanji untuk melakukan segala yang mungkin untuk memfasilitasi solusi damai bagi ketegangan atas program nuklir Teheran, Reuters melaporkan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov membahas upaya internasional untuk menyelesaikan situasi terkait program nuklir Iran dengan Duta Besar Iran Kazem Jalali, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada 7 Maret.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-gui-thu-cho-lanh-dao-iran-de-nghi-doi-thoai-185250307211508093.htm
Komentar (0)