Untuk secara proaktif mencegah kerusakan yang disebabkan oleh tikus dan berkontribusi dalam melindungi produksi pertanian , Komite Rakyat Provinsi baru saja merencanakan untuk menyelenggarakan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian tikus yang merusak tanaman pada tahun 2024.
Sasarannya adalah pemberantasan tikus dilakukan secara serentak, dengan fokus pada berbagai tahapan dan dilaksanakan secara drastis pada tahapan banjir di seluruh provinsi, mencegah terjadinya kerugian yang ditimbulkan oleh tikus terhadap produksi dan kehidupan sejak awal tahun.
Sesuai rencana Komite Rakyat Provinsi, kampanye pemberantasan tikus lokal akan diluncurkan dalam 3 tahap, masing-masing berlangsung selama 5-7 hari pada tahun 2024. Tahap pertama akan berlangsung dari 10 hingga 17 Mei untuk melindungi tanaman musim panas-gugur. Tahap kedua akan berlangsung dari 12 hingga 19 Agustus untuk melindungi tanaman musim dingin-semi. Tahap ketiga akan berlangsung dari 25 November hingga 2 Desember untuk melindungi tanaman musim dingin-semi.
Panitia Rakyat Provinsi meminta agar kampanye pemberantasan tikus dilancarkan dan dilaksanakan serentak dalam skala besar, dari tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, kelurahan, kota kecil, desa, dusun, hingga ke setiap rumah tangga... Lakukan pemberantasan tikus mulai dari ladang, parit, selokan, tanggul, tepi sungai, petak tanah, gundukan tanah, pinggir jalan, pemberantasan tikus mulai dari permukiman padat penduduk, pinggiran kota, kota kecil, dekat kawasan industri hingga jalan desa, gang... Pemberantasan tikus harus dilakukan dengan teknik yang tepat, memastikan kemajuan dan waktu, serta keselamatan mutlak bagi manusia, ternak, unggas, dan lingkungan.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan menerbitkan Instruksi No. 1900/CT-BNN-BVTV tertanggal 15 Maret 2024 tentang penguatan pencegahan dan pengendalian tikus serta perlindungan produksi tanaman. Instruksi tersebut menyatakan bahwa tanaman sering mengalami kerugian akibat serangan tikus, yang memengaruhi produktivitas dan hasil panen, terutama padi. Setiap tahun, sekitar 60.000 hektar lahan padi dan banyak lahan pertanian lainnya dirusak oleh tikus. Meskipun hanya sedikit lahan yang benar-benar hilang, banyak lahan yang perlu ditanami kembali.
K. HANG
Sumber
Komentar (0)