Bedah laparoskopi untuk mendapatkan transplantasi hati dari donor hidup tidak hanya membawa manfaat besar bagi penerimanya tetapi juga merupakan solusi manusiawi yang melindungi kesehatan dan jiwa donor.
Baru-baru ini, Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh (UMPH) melakukan transplantasi hati untuk menyelamatkan nyawa dua pasien muda. Kedua pasien ini menderita penyakit hati stadium akhir dengan gejala serius seperti penyakit kuning, infeksi, muntah darah, dan sering dirawat di rumah sakit. Setelah berkonsultasi, para dokter menyimpulkan bahwa transplantasi hati adalah satu-satunya metode yang dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup kedua anak tersebut. Kedua ayah tersebut memutuskan untuk mendonorkan hati mereka kepada anak-anak mereka. Berkat teknik laparoskopi, mereka hanya perlu menjalani sayatan kecil, tidak terlalu sakit, dan pulih dengan cepat.
Tim bedah laparoskopi akan mengangkat cangkok hati dari donor hidup
Setelah 4-5 hari, kedua ayah tersebut diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan melanjutkan perawatan anak-anak mereka. Keberhasilan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa kedua anak tersebut, tetapi juga membangun kepercayaan yang kuat terhadap teknik transplantasi hati modern di Vietnam.
Dr. Tran Cong Duy Long, Kepala Unit Kanker Hepatobilier dan Transplantasi Hati, University Medical Center, menyampaikan: "Tujuan kami adalah menyediakan proses donasi organ yang paling aman bagi para pendonor, membantu mereka kembali ke kehidupan normal dengan cepat tanpa perlu khawatir tentang efek samping jangka panjang."
Dr. Duy Long mengatakan bahwa salah satu manfaat utama dari operasi laparoskopi adalah estetika. Sayatan kecil membantu meminimalkan bekas luka pascaoperasi, sehingga pendonor merasa percaya diri dan nyaman secara mental dan fisik. Bagi banyak orang, terutama kaum muda, tidak perlu menanggung bekas luka yang panjang di tubuh mereka merupakan faktor penting dalam memutuskan untuk mendonorkan hati.
Selain itu, berkat kontrol ketat dan peralatan modern, operasi laparoskopi secara signifikan mengurangi risiko komplikasi dan komplikasi pascaoperasi dibandingkan dengan operasi terbuka.
Dr. Duy Long berbagi: "Kami ingin menghadirkan proses yang paling ramah dan aman bagi para pendonor, sekaligus mendorong semangat berbagi di komunitas. Keberhasilan teknik transplantasi hati laparoskopi tidak hanya terletak pada nilai medisnya, tetapi juga pada makna kemanusiaannya yang mendalam, yang memotivasi banyak orang untuk berpartisipasi dalam donasi organ dan menyelamatkan nyawa orang-orang terkasih mereka...".
Pada 21-23 November, Konferensi Ilmiah Nasional Bedah dan Bedah Endoskopi 2024 dengan tema "Berbagi Pengetahuan, Membentuk Masa Depan" diselenggarakan di Kota Ho Chi Minh. Konferensi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Bedah dan Bedah Endoskopi Vietnam bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh. Konferensi ini menarik hampir 2.000 delegasi, termasuk para pakar terkemuka di dalam dan luar negeri, dengan lebih dari 400 laporan ilmiah yang berfokus pada kemajuan dalam perawatan bedah dan bedah minimal invasif.
Salah satu sorotan utama konferensi ini adalah demonstrasi operasi laparoskopi untuk mengangkat cangkok hati dari donor hidup. Metode ini tidak hanya memberikan manfaat besar bagi penerimanya, tetapi juga merupakan solusi yang manusiawi, melindungi kesehatan dan semangat pendonor, sehingga menyebarkan semangat saling cinta di masyarakat.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/phau-thuat-noi-soi-lay-manh-ghep-gan-tu-nguoi-hien-song-185241127154929412.htm
Komentar (0)