
Perkembangan ini mencerminkan kepanikan yang meluas karena investor secara kolektif menarik diri dari saham kecerdasan buatan (AI), yang telah menjadi pendorong utama pasar sepanjang tahun lalu.
Aksi jual besar-besaran tidak hanya terbatas pada Broadcom; tetapi juga menyebar ke pemain utama lainnya. Oracle turun lagi 4% hanya satu hari setelah anjlok 10% menyusul laporan pendapatannya. Nvidia dan Advanced Micro Devices, dua pilar di pasar chip grafis AI, juga kehilangan sekitar 3% dan 4% dari nilai saham mereka masing-masing.
AI dianggap sebagai pendorong utama pasar saham dan ekonomi AS tahun ini. Oleh karena itu, sinyal negatif apa pun memicu efek domino. Indeks Nasdaq turun sekitar 1,4% pada 12 Desember, sementara S&P 500 kehilangan hampir 1%, menunjukkan bahwa kekhawatiran tidak lagi terbatas pada sektor teknologi saja.
Bisnis yang paling terdampak adalah bisnis yang terkait erat dengan infrastruktur AI, sektor yang telah berkembang pesat karena perusahaan teknologi besar telah membangun pusat data besar-besaran untuk memenuhi permintaan komputasi yang sangat besar. Broadcom, pemasok chip khusus untuk banyak raksasa teknologi, telah melihat nilai pasarnya hampir berlipat ganda dalam dua tahun terakhir sebelum terus meningkat hingga tahun 2025, yang menyebabkan tekanan yang meningkat untuk mengambil keuntungan.
Para analis meyakini bahwa ini terutama merupakan koreksi teknis setelah periode pertumbuhan yang pesat. Broadcom melaporkan peningkatan pendapatan triwulanan sebesar 28%, dengan penjualan chip AI melonjak 74% menjadi $18,02 miliar, melebihi perkiraan pasar. Laba per saham yang disesuaikan juga melampaui ekspektasi, memperkuat pandangan bahwa fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan tetap utuh. Namun, investor mulai khawatir tentang margin keuntungan jangka pendek karena biaya input untuk sistem AI terus meningkat.
Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/pho-wall-rung-dong-khi-co-phieu-ai-lao-doc-20251213095511066.htm






Komentar (0)