(HQ Online) - Dengan tujuan membantu dunia usaha memahami, mengerti, dan berpartisipasi secara proaktif dalam kegiatan kerja sama dengan instansi Bea Cukai, Direktorat Jenderal Bea Cukai telah menerbitkan Rencana Pengembangan Kemitraan antara Bea Cukai, pelaku usaha, dan pihak terkait pada tahun 2024. Bapak Pham Xuan Truong, Kepala Departemen, Ketua Tim Reformasi Kepabeanan (Badan Reformasi Modernisasi Kepabeanan - Direktorat Jenderal Bea Cukai) memberikan wawancara kepada Majalah Bea Cukai mengenai isu ini.
Bapak Pham Xuan Truong, Kepala Departemen, Kepala Tim Reformasi Kepabeanan (Badan Reformasi Modernisasi Kepabeanan - Departemen Umum Kepabeanan). |
Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana sektor Kepabeanan telah menerapkan pengembangan kemitraan Kepabeanan-Bisnis belakangan ini?
Mengembangkan Kepabeanan - Kemitraan bisnis selalu diidentifikasi oleh sektor Kepabeanan sebagai tugas utama dan rutin, yang dilaksanakan di semua 3 tingkatan: Departemen Umum, Departemen dan Cabang.
Pada tingkat Departemen Umum, kegiatan kemitraan difokuskan pada isu penyempurnaan dan penyaluran jawaban atas pertanyaan seputar kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan metode pengelolaan negara di bidang kepabeanan; pada tingkat Departemen, kegiatan kemitraan dikaitkan dengan isu organisasi penegakan hukum; pada tingkat Sub-Departemen, kegiatan kemitraan dikaitkan dengan aktivitas harian unit yang bersifat praktis, langsung, dan rutin.
Kegiatan kemitraan selama ini telah distandarisasi dan dilaksanakan sesuai dengan pedoman Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO) pada empat kelompok solusi utama: informasi, konsultasi, partisipasi, dan kerja sama.
Kegiatan pengembangan kemitraan antara Bea Cukai dan Dunia Usaha dalam kurun waktu terakhir ini telah banyak membuahkan hasil yang positif, baik bagi instansi Bea Cukai maupun dunia usaha, yang mana telah mendapat pengakuan dan apresiasi tinggi dari Negara dan masyarakat.
Apa saja manfaat yang diperoleh pelaku usaha jika ikut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh otoritas Bea Cukai dalam rangka mengembangkan kemitraan Bea Cukai dan Bisnis, Pak?
Dalam mengembangkan kemitraan Bea Cukai - Dunia Usaha, sektor Bea Cukai senantiasa menempatkan masyarakat dan dunia usaha sebagai pusat, mendorong kreativitas, berupaya mengatasi kendala, dan secara aktif mendukung kelancaran kegiatan ekspor dan impor. Bea Cukai senantiasa mempertimbangkan tingkat kepuasan dunia usaha sebagai tolok ukur untuk menilai kualitas dan efisiensi kerja, memandang dunia usaha sebagai mitra terpercaya yang menyeimbangkan kedua aspek, yaitu manajemen dan pelayanan, serta menciptakan kondisi yang kondusif bagi dunia usaha untuk mengakses dukungan dari instansi Bea Cukai dalam menghadapi masa-masa sulit yang dihadapi dunia usaha. Dengan demikian, hal ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran akan kepatuhan hukum dunia usaha dan peningkatan tanggung jawab pegawai negeri sipil Bea Cukai dalam menjalankan tugas publik.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh otoritas Bea Cukai untuk mengembangkan kemitraan Kepabeanan - Bisnis juga memperoleh banyak manfaat.
Yaitu, untuk memperoleh akses yang cepat, lengkap, akurat, dan tepat waktu terhadap informasi mengenai dokumen hukum dan kebijakan baru yang terkait dengan sektor kepabeanan.
Perusahaan dapat berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan masukan melalui Asosiasi Bisnis dalam proses penyusunan undang-undang dan kebijakan kepabeanan. Perusahaan dapat menyumbangkan pendapat dan informasi mereka dalam proses penyusunan dokumen hukum kepabeanan, sehingga memperoleh pemahaman dan berbagi dengan otoritas Kepabeanan, mencapai konsensus dengan otoritas Kepabeanan, meningkatkan kepatuhan terhadap hukum, dan menerapkan peraturan perundang-undangan negara bagian tentang kepabeanan dengan baik.
Selain itu, perusahaan dapat berpartisipasi dalam kegiatan kerja sama dengan otoritas Bea Cukai, mengusulkan program kerja sama khusus dengan otoritas Bea Cukai, dan berpartisipasi dalam pemantauan penegakan hukum kepabeanan melalui survei Bea Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai baru saja menerbitkan Rencana Pengembangan Kemitraan Bea dan Cukai-Bisnis dan Pemangku Kepentingan pada tahun 2024. Apa saja poin-poin penting dalam Rencana ini, Bapak?
Sebagaimana Rencana Pengembangan Kemitraan tahunan, isi Rencana tersebut berpusat pada 5 hal utama: informasi, dukungan, konsultasi, kerja sama, dan supervisi. Namun, tahun 2024 ditetapkan sebagai tahun untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan negara di sektor Kepabeanan, yang merupakan landasan penting bagi pembangunan Kepabeanan Digital dan Kepabeanan Cerdas, sesuai dengan kebijakan Partai, Pemerintah, dan Kementerian Keuangan dalam mendorong digitalisasi, transformasi digital, dan penerapan teknologi revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, 5 kegiatan utama dalam Rencana Pengembangan Kemitraan Kepabeanan - Bisnis juga berfokus pada konten yang berkaitan dengan transformasi digital. Kegiatan dukungan, menjawab pertanyaan, dan mengakses kebijakan serta peraturan perundang-undangan baru selalu menjadi fokus Industri untuk diterapkan kepada dunia usaha.
Pada waktu mendatang, untuk meningkatkan efektivitas pengembangan kemitraan Bea Cukai-Bisnis, apa yang harus dilakukan oleh kantor bea cukai provinsi dan kota?
Tujuan pengembangan kemitraan Bea Cukai - Bisnis dalam Strategi Pengembangan Kepabeanan hingga 2030 (sesuai Keputusan 628/QD-TTg tahun 2022 Perdana Menteri ) adalah: "Membangun kemitraan antara otoritas Bea Cukai dan bisnis untuk membentuk rantai pasokan yang andal berdasarkan penelitian, pengembangan, dan implementasi program kemitraan yang andal dengan partisipasi perusahaan ekspor dan impor serta mitra bisnis dalam rantai pasokan".
Pada masa mendatang, untuk mengembangkan kemitraan Bea Cukai - Bisnis secara efektif dan praktis, kantor bea cukai provinsi dan kota perlu mendorong pelaksanaan kegiatan-kegiatan berikut:
Pertama, senantiasa memadukan kegiatan kemitraan Bea Cukai - Bisnis ke dalam kegiatan usaha rutin sehari-hari unit, senantiasa mendampingi pelaku usaha, dan menganggap pelaku usaha sebagai mitra yang dapat diandalkan.
Kedua, senantiasa proaktif dan inovatif dalam bertindak serta mengorganisasikan dan melaksanakan kegiatan kemitraan sesuai dengan situasi dan kondisi di unit kerja. Segarkan kegiatan dialog dan kerja sama untuk menarik minat dunia usaha agar siap bekerja sama dengan Bea Cukai.
Ketiga, secara berkala bertukar dan memahami informasi mengenai produksi dan situasi bisnis perusahaan di wilayah tersebut, sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk mendukung perusahaan. Secara proaktif menganalisis dan memilih isu-isu terkini yang diminati perusahaan untuk segera memberikan dukungan.
Terima kasih!
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)