Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat MH370 ditemukan di Pulau Reunion di Samudra Hindia
News.com.au pada tanggal 25 Desember mengutip para ahli penerbangan yang mengatakan bahwa penerbangan MH370 yang hilang secara misterius dapat ditemukan dalam beberapa hari jika pencarian dilakukan di area baru dan sebelumnya tidak pernah dicari.
Pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (Tiongkok) hilang pada 8 Maret 2014, 38 menit setelah lepas landas. Hingga saat ini, puluhan puing telah ditemukan di berbagai tempat di dunia , tetapi hanya 3 puing di pesisir Samudra Hindia yang telah dipastikan merupakan milik pesawat yang hilang tersebut.
Petunjuk untuk menemukan puing-puing pesawat MH370 yang hilang berkat metode baru
Pada bulan September, pakar penerbangan Jean-Luc Marchand dan pilot Patrick Blelly, dua pakar Prancis yang membuat situs web MH370-CAPTION tentang pencarian pesawat tersebut, menyerukan pencarian baru.
Dalam presentasi di Royal Aeronautical Society baru-baru ini, kedua pakar tersebut mengatakan area pencarian baru dapat dijangkau hanya dalam 10 hari, dan meminta bantuan.
"Ini akan dilakukan dalam jangka pendek. Sampai puing-puing MH370 ditemukan, tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Tapi ini adalah lintasan yang wajar," kata Bapak Marchand.
Pakar penerbangan Jean-Luc Marchand (kanan) dan pilot Patrick Blelly
TANGKAPAN LAYAR NCA
Teori baru ini berfokus pada faktor manusia serta data teknis untuk mengusulkan area pencarian baru di Australia Barat. Tim tersebut yakin pesawat tersebut sengaja mendarat beberapa ratus kilometer di selatan area pencarian sebelumnya.
Kedua pakar tersebut mendesak Biro Keselamatan Transportasi Australia, pemerintah Malaysia, dan perusahaan eksplorasi AS, Ocean Infinity, untuk memulai kembali pencarian. Tahun lalu, Ocean Infinity menyatakan minatnya untuk memulai kembali pencarian, setelah sebelumnya mencari di Samudra Hindia dengan model temukan-sekarang-bayar.
Tuan Marchand mengatakan pencarian "cepat" ini dapat menjadi uji coba yang baik bagi teknologi pencarian bawah laut tak berawak baru milik perusahaan tersebut.
Pakar tersebut mengatakan hilangnya pesawat tersebut disengaja oleh seorang pilot berpengalaman: "Kabinnya dikurangi tekanannya dan itu adalah cara untuk meminimalkan jumlah puing. Hal itu dilakukan agar pesawat tidak terjebak atau ditemukan."
Dua ahli memberikan bukti lebih lanjut bahwa transponder pesawat telah dimatikan dan bahwa belokan tersebut tidak mungkin dilakukan dengan autopilot. Yang terpenting, mereka mengatakan belokan mendadak itu terjadi saat pesawat berada di wilayah udara antara Thailand, Indonesia, India, dan Malaysia.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)