Kita harus hormati kekuatan sepak bola Vietnam, Indonesia harus lebih kuat
Menurut Bapak Erick Thohir: "Sepak bola Indonesia harus menghormati hasil turnamen U-23 Asia Tenggara. Kita telah melihat sepak bola Vietnam mencapai final turnamen U-23 Asia Tenggara tiga kali berturut-turut. Dan mereka selalu menang tiga kali. Ini menunjukkan banyak hal. Artinya, kita harus membangun sepak bola kita lebih kuat lagi. Karena, di usia tertentu, kita harus bersiap dan berjuang untuk memenangkan kejuaraan."
Presiden VFF Tran Quoc Tuan (kanan) dan Presiden PSSI setelah pertandingan final U-23 Asia Tenggara
Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Bapak Erick Thohir (berbaju hitam) menegaskan, kegagalan di Piala Asia Tenggara U-23 akan menjadi pendorong untuk membangun sepak bola yang lebih kuat di negeri ini.
Foto: Dong Nguyen Khang
Pernyataan Bapak Erick Thohir menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia tidak meremehkan pemain U-23 dan turnamen Asia Tenggara, setelah kekalahan di final melawan U-23 Vietnam dengan skor 0-1 pada 29 Juli di kandang sendiri, Gelora Bung Karno. Kehilangan kesempatan untuk menjuarai turnamen untuk kedua kalinya setelah yang pertama pada tahun 2019, menurut CNN Indonesia.
Menurut Bapak Erick Thohir, keberhasilan sepak bola Vietnam mempertahankan prestasinya secara berkesinambungan di ajang Piala Asia Tenggara U-23 merupakan bekal yang sangat baik bagi pondasi sepak bola ini, tidak saja bagi generasi penerus di timnas, tetapi juga untuk menjaga prestasi di jenjang sepak bola usia muda, terutama dalam menyiapkan pemain-pemain terbaik yang akan mewarisi kejayaan tersebut.
CNN Indonesia melaporkan bahwa setelah kekalahan mengejutkan pada pertandingan final turnamen Asia Tenggara U-23, Bapak Erick Thohir bertemu dengan banyak pejabat PSSI untuk merencanakan dan mempersiapkan timnas muda tanah air dengan lebih baik untuk turnamen berikutnya.
Pelatih Kim Sang-sik dan U.23 Vietnam dianugerahi Sertifikat Penghargaan oleh Perdana Menteri.
Khususnya, timnas U-23 Indonesia akan kembali berlaga di kualifikasi U-23 Asia pada awal September. Ajang ini sangat penting dan menuntut timnas U-23 nusantara untuk mempersiapkan diri lebih baik demi meraih tiket ke putaran final Asia pada tahun 2026. Selanjutnya, timnas U-17 Indonesia akan berpartisipasi dalam turnamen persahabatan Piala Kemerdekaan pada bulan Agustus, sebagai persiapan untuk Piala Dunia U-17 di Qatar pada awal November.
Timnas Indonesia U-23 akan kembali berlaga di kualifikasi U-23 Asia awal September nanti.
Foto: Dong Nguyen Khang
Sementara itu, timnas Indonesia U-22 (termasuk pemain yang baru saja mengikuti ajang U-23 Asia Tenggara) akan mengikuti SEA Games ke-33 di Thailand pada bulan Desember untuk mempertahankan medali emas cabang sepak bola putra.
Menurut CNN Indonesia, pelatih Gerald Vanenburg resmi dicopot oleh PSSI dari jabatannya sebagai pelatih timnas U-22 Indonesia di SEA Games ke-33 sesuai rencana. Pelatih asal Belanda ini hanya bertugas di kualifikasi U-23 Asia, kemudian kembali ke timnas Indonesia sebagai asisten pelatih Kluivert untuk mempersiapkan diri menghadapi babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026 di Asia pada awal Oktober.
Timnas U-22 Indonesia yang berpartisipasi di SEA Games ke-33 kemungkinan besar akan dipimpin oleh pelatih veteran Indra Sjafri. Bapak Indra Sjafri saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI setelah meninggalkan timnas U-20 Indonesia pada Februari tahun ini. Beliau juga merupakan pelatih yang membantu timnas muda Indonesia meraih medali emas sepak bola putra SEA Games (tahun 2023 di Kamboja) dan kejuaraan Asia Tenggara U-23 pada tahun 2019.
Source: https://thanhnien.vn/sep-lon-bong-da-indonesia-thua-nhan-su-that-bat-ngo-ve-doi-u23-viet-nam-185250801101119067.htm
Komentar (0)