Bos Nvidia: Industri AI Vietnam akan mencapai 1,5 miliar USD dalam 10 tahun ke depan

AI dan semikonduktor adalah inti dari teknologi modern

Forum kebijakan "Vietnam secara proaktif mengembangkan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan di era baru" yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Nasional (NIC) di bawah Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Aitomatic (AS) resmi berlangsung di NIC Hoa Lac hari ini. Lebih dari 1.000 delegasi merupakan pemimpin dan pakar teknologi senior dari Nvidia, Meta, IBM, Google, Intel, TSMC, MediaTek, Tokyo Electron, Panasonic, Marvell... dan banyak perusahaan dari Silicon Valley di AS, Tiongkok, Korea, Jepang, India, Prancis, Jerman, Belanda... dan Vietnam untuk membahas orientasi pengembangan, peluang, dan tantangan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) global, serta mengusulkan orientasi pengembangan bidang-bidang teknologi ini untuk Vietnam.

Berbicara pada pembukaan forum, Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Tam meminta semua mitra dan entitas dalam ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan - dari perusahaan teknologi terkemuka dunia hingga lembaga penelitian, universitas, dana investasi, dan komunitas bisnis dalam dan luar negeri - untuk bekerja sama lebih erat, melangkah lebih jauh dan bersama-sama menjadikan Vietnam sebagai mata rantai penting dalam rantai pasokan semikonduktor dan kecerdasan buatan global.

"Kementerian Keuangan akan terus mensintesiskan pendapat para delegasi dan pakar selama Konferensi, berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk melaporkan dan mengusulkan kepada Pemerintah dan para pemimpin Pemerintah tugas-tugas utama serta solusi untuk memajukan kedua industri teknologi strategis ini di masa mendatang, sehingga menciptakan kontribusi besar bagi Vietnam untuk mencapai pertumbuhan dua digit dalam periode pembangunan penting mendatang," tegas Wakil Menteri Tam.

Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Tam (Foto: Hai Long).

Inovasi adalah mesin pertumbuhan ekonomi

Pada acara tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh juga menekankan pentingnya inovasi dalam mewujudkan tujuan sosial ekonomi.

Vietnam menargetkan pertumbuhan 8% atau lebih pada tahun 2025, menciptakan momentum untuk tahun-tahun berikutnya guna mencapai pertumbuhan dua digit. Hal ini memang sulit, tetapi sesulit apa pun, harus dilakukan. Namun, kepala pemerintahan menekankan bahwa pembangunan harus berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi makro harus terkendali, dengan pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran, ekspor yang cukup untuk menutupi impor, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta utang dan defisit anggaran harus dikendalikan.

Selain itu, pembangunan ekonomi juga harus menjamin kemajuan sosial dan jaminan sosial. Setiap orang memiliki akses yang sama, terutama di wilayah perbatasan, daerah terpencil, dan kepulauan. Ketiga, penting untuk memastikan tercapainya tujuan perlindungan lingkungan hidup yang cerah, hijau, bersih, dan asri.

Hal ini perlu didasarkan pada sains dan teknologi, inovasi, transformasi digital, pembangunan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, ekonomi pengetahuan, dan kreativitas. Vietnam perlu mengembangkan industri-industri baru seperti AI, komputasi awan, IoT, manufaktur chip, dan sebagainya.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh (Foto: Hai Long).

Perdana Menteri membuat lima komitmen dari Pemerintah kepada investor dan mitra di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam mengembangkan AI dan semikonduktor di Vietnam.

Pertama, kami berkomitmen untuk berkontribusi dengan mitra maju agar dapat berkembang lebih cepat dan efektif dalam proses investasi dan kerja sama bisnis di Vietnam.

Yang kedua adalah memastikan mitra dan pelaku bisnis mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Tentu saja, keuntungan ini sah dan legal bagi investor dan pelaku bisnis.

Ketiga, membangun mekanisme insentif, membebaskan sumber daya sosial, mengembangkan produksi dan bisnis, penelitian mitra, membebaskan sumber daya manusia, memobilisasi sumber daya melalui investasi publik-swasta, dan menciptakan ekosistem pembangunan yang positif.

Keempat, memastikan hak dan kepentingan yang sah melalui solusi kelembagaan, kebijakan, dan insentif yang tepat dan efektif, dalam semangat manfaat yang harmonis dan risiko bersama.

Kelima, senantiasa berinovasi dalam lingkungan produksi dan bisnis, menciptakan lingkungan yang terbuka, mengurangi biaya kepatuhan, biaya input, serta memiliki kebijakan visa dan tenaga kerja.

Perdana Menteri mengatakan Pemerintah sedang membangun portal investasi terpadu nasional sehingga investor hanya perlu datang ke satu tempat untuk melakukan prosedur. Hal ini akan membantu mengurangi biaya dan waktu perjalanan bagi pelaku usaha. Hal ini sedang didelegasikan kepada Wakil Perdana Menteri Nguyen Chi Dung dan harus diimplementasikan dalam waktu 6 bulan.

"Raksasa" dunia sangat menghargai potensi AI Vietnam

Pada forum tersebut, Bapak Michael Kagan, Chief Technology Officer Nvidia Corporation, mengatakan bahwa perusahaan merasa terhormat menjadi mitra Vietnam dalam strategi pengembangan semikonduktor dan AI. Acara ini merupakan langkah selanjutnya dalam program dialog Nvidia dengan Vietnam dalam mengembangkan talenta di bidang kecerdasan buatan (AI).

Ia berkata, AI adalah teknologi tulang punggung masa depan. AI adalah salah satu penemuan terpenting bagi umat manusia, kedua setelah roda. AI akan mentransformasi, mengubah total kehidupan manusia.

CTO Nvidia mengatakan bahwa perusahaan sedang aktif berinvestasi di Vietnam dengan mendirikan kantor di Hanoi dan memperluas tim Nvidia di sana. Ia yakin bahwa Vietnam akan menjadi pusat bakat di bidang kecerdasan buatan dan semikonduktor di masa depan.

Ia juga menyatakan bahwa Nvidia sangat yakin dengan aspirasi dan ambisi Pemerintah Vietnam. Nvidia yakin bahwa strateginya sangat sesuai dengan strategi pengembangan AI Vietnam dalam dekade mendatang. Oleh karena itu, Nvidia ingin mewujudkan visi ini bersama Vietnam.

Bapak Michael Kagan menekankan bahwa Nvidia berkomitmen untuk mendukung Vietnam dalam mengembangkan ekosistem semikonduktor dan AI.

"Kami juga menyaksikan pertumbuhan yang mengesankan, yang merupakan hasil dari kebijakan pemerintah Vietnam yang berwawasan ke depan. Kami melihat transformasi Vietnam sangat sejalan dengan misi Nvidia. Kami memperkirakan pertumbuhan pasar ini akan mencapai $1,5 miliar dalam 10 tahun ke depan. Ini adalah hasil dari kebijakan efektif yang diterapkan Vietnam," prediksinya.

Bapak Michael Kagan, Chief Technology Officer Nvidia Corporation (Foto: Hai Long).

Ia menilai Vietnam memiliki kemampuan penting seperti kecerdasan teknologi, ekonomi yang tumbuh pesat, populasi yang besar dan muda, serta komitmen Pemerintah untuk mempromosikan inovasi.

Ke depannya, grup ini ingin berfokus pada sejumlah inisiatif yang mendukung pendidikan AI dan semikonduktor. Nvidia berkolaborasi dengan lebih dari 65 universitas di Vietnam, dengan tujuan mengintegrasikan program pelatihan AI dan semikonduktor ke dalam sekolah dan lembaga penelitian. Grup ini juga bekerja sama dengan mitra-mitra di Vietnam untuk menciptakan platform bagi para pihak agar dapat mengakses ekosistem dan sumber daya teknologi mereka. Hal ini akan membantu membentuk ekosistem inovasi AI di Vietnam.

Menurutnya, infrastruktur juga sangat penting dan esensial bagi pengembangan AI. Grup berkomitmen untuk mendukung Vietnam dalam mengembangkan infrastruktur dengan mitra seperti FPT. Kerja sama investasi berkelanjutan ini akan membantu Vietnam mencapai tujuannya menjadi salah satu pusat litbang AI dan semikonduktor terkemuka di dunia.

"Kami ingin menjadi mitra jangka panjang Vietnam. Kami hadir untuk mendukung inovasi dan memberdayakan talenta Vietnam," tegas Bapak Michael Kagan.

Ia yakin bahwa di atas fondasi kerja sama seperti itu, infrastruktur bagi Vietnam untuk menguasai AI dan data dapat dibangun, sehingga membantu Vietnam menangkap nilai dari AI. Dari sana, Vietnam akan menjadi pusat penting di kawasan ini dan menjadi yang terdepan, menjadi pelopor dalam inovasi.

Dalam pidatonya, Bapak Truong Gia Binh - Ketua Dewan Direksi FPT Corporation - menegaskan kesiapan perusahaan Vietnam dalam transfer teknologi dan membangun ekosistem inovasi.

Ia mencontohkan Presiden Nvidia, Jesen Huang, yang terkejut melihat bahwa meskipun Vietnam tidak terkenal di dunia, negara ini memiliki jutaan insinyur TI, dan lebih dari separuhnya adalah programmer. Presiden Nvidia tersebut mengatakan bahwa jika Vietnam mengalihkan para insinyur ini ke bidang AI, Vietnam dapat menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

"Kami benar-benar mewujudkan saran tersebut. Kami memiliki puluhan universitas yang mengajarkan AI kepada mahasiswa. Vietnam telah berkomitmen untuk melatih 50.000 pakar semikonduktor dan jumlah tersebut terus bertambah dengan sangat cepat," ujar Bapak Binh. Beliau menegaskan bahwa Vietnam dapat dianggap sebagai pusat bakat yang besar.

Ketua Perusahaan FPT Truong Gia Binh (Foto: Hai Long).

"Masyarakat Vietnam masih sangat ambisius dan progresif. Saya melihat para insinyur Vietnam bahkan lupa makan dan tidur agar tetap di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Ribuan karyawan kami telah meninggalkan keluarga mereka selama 4 bulan di kantor dan mengerjakan proyek dengan berpacu dengan waktu. Di dunia, hanya insinyur Vietnam yang masih mempertahankan sikap ini," ungkap ketua FPT.

Itulah sebabnya Bapak Binh menegaskan bahwa Vietnam merupakan destinasi yang dapat diandalkan, mitra jangka panjang, pusat bakat inovatif dan senantiasa bercita-cita serta berjuang untuk bangkit di dunia.

Dantri.com.vn

Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/sep-nvidia-nganh-ai-viet-nam-se-dat-15-ty-usd-trong-10-nam-toi-20250314152438951.htm