Dalam beberapa tahun terakhir, di Dong Nai , telah terjadi sejumlah pelanggaran dalam pengelolaan dan penggunaan lahan, termasuk kasus-kasus yang harus dilimpahkan oleh pihak berwenang kepada Kepolisian Provinsi untuk diselidiki, dan sejumlah pejabat dan pegawai negeri sipil yang terlibat harus menghadapi masalah hukum karena sengaja melakukan kesalahan untuk mendapatkan keuntungan, yang menyebabkan kerugian pada anggaran negara.
Penyebab dari kekurangan-kekurangan di atas bersumber dari banyak faktor, antara lain kurangnya perencanaan yang sinkron, kurangnya transparansi informasi mengenai proyek dan bidang tanah, serta lemahnya pemeriksaan dan pengawasan di banyak tingkatan, terutama di tingkat kecamatan dan kabupaten, yang mengakibatkan banyaknya pejabat yang memanfaatkan celah hukum demi keuntungan pribadi...
Menghadapi situasi di atas, provinsi perlu terus menerapkan solusi yang sinkron dan drastis untuk memperketat disiplin, memastikan publisitas, transparansi, dan mencegah hal-hal negatif. Pertama-tama, perlu memperkuat pengawasan, pemeriksaan, dan penanganan pelanggaran. Membentuk kelompok kerja khusus untuk memeriksa pemanfaatan lahan publik, lahan hutan, kawasan pemukiman kembali, dan proyek-proyek yang terindikasi pelanggaran.
Dalam jangka panjang, pemerintah perlu memperbaiki sistem hukum dan perencanaan tata ruang. Meninjau dan menyesuaikan perencanaan tata ruang hingga tahun 2030 dan rencana tata ruang tahunan, memastikan kesesuaiannya dengan kenyataan dan sejalan dengan laju urbanisasi. Pada saat yang sama, dengan tegas mencabut proyek-proyek yang "ditangguhkan", yang pelaksanaannya lambat dan mengakibatkan pemborosan sumber daya lahan serta frustrasi publik. Kembalikan lahan ke peruntukannya; hindari alih fungsi lahan secara luas untuk melegalkan pelanggaran.
Untuk membatasi hal-hal negatif, meningkatkan efisiensi investasi, dan menjamin hak-hak negara dan rakyat, pemerintah perlu mendorong digitalisasi seluruh data pertanahan di wilayah tersebut, membangun peta pertanahan digital yang tersinkronisasi dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Menerapkan sistem pengelolaan pertanahan terpadu secara elektronik, mensosialisasikan proses pemberian buku merah, pemberian lahan pemukiman kembali, serta kompensasi dan pembebasan lahan. Mendorong penerapan teknologi informasi merupakan arah yang mendesak: transparansi, pengendalian yang baik, dan pencegahan pelanggaran sejak dini. Hal ini sekaligus merupakan langkah penting dalam persiapan Dong Nai menuju pembangunan berkelanjutan, modern, dan berkeadilan.
Sebuah Sebuah
Sumber: https://baodongnai.com.vn/kinh-te/202506/siet-chat-quan-ly-minh-bach-thong-tin-ve-dat-dai-3531422/
Komentar (0)