Kecelakaan langka, penis pria nyaris putus

Dokter memeriksa pasien setelah operasi - Foto: Disediakan oleh rumah sakit

Setelah menerima perawatan darurat di rumah sakit setempat, Tn. T. dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan Viet Duc pada jam ke-12 setelah cedera.

Pasien dirawat di rumah sakit dengan luka hampir terlepas di penis, luka hampir terlepas itu masih berwarna merah muda, kepala penis tegang; korpus kavernosum dan korpus spongiosum terputus seluruhnya; uretra kepala penis hancur; kulit skrotum terkelupas, sehingga kedua testis terlihat, akan tetapi, testis tidak rusak dan berkas neurovaskular dorsal penis masih ada.

Setelah pemeriksaan dan diagnosis, dokter melakukan jahitan untuk menghubungkan korpus kavernosum dan korpus spongiosum, dan membuat kulit skrotum untuk menutupi kedua testis.

Setelah 2 hari operasi, penis tetap berwarna merah muda, perfusinya baik, sayatannya kering, penyerapan cairannya sedikit, dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Tn. T. diperiksa secara berkala oleh dokter setelah operasi dan diberi rencana pengobatan untuk memantau pemulihan ereksi di kemudian hari.

Guru, Dokter Bui Van Quang, Pusat Andrologi, Rumah Sakit Persahabatan Viet Duc, mengatakan ini adalah kecelakaan langka dan tidak biasa tetapi meninggalkan cedera yang sangat rumit.

Penis korban hancur, sehingga sulit untuk menangani dan mengawetkan penis yang terputus.

Dr. Quang menganjurkan agar masyarakat berhati-hati dan memastikan keselamatan kerja untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Jika terjadi kecelakaan, pertolongan pertama harus diberikan, bagian yang terputus harus dijaga dengan baik, dan pasien harus dirujuk ke fasilitas medis khusus untuk mendapatkan perawatan yang tepat waktu.

Bila menangani bagian yang terputus, tetaplah tenang, masukkan bagian yang terputus ke dalam kantung plastik bersih berisi larutan garam (larutan garam dalam botol yang biasa digunakan dalam pengobatan, bukan larutan garam buatan sendiri) atau air bersih, kemudian masukkan ke dalam kotak atau kantung berisi es (jangan masukkan langsung ke dalam air es) guna menghindari radang dingin pada jaringan dan pembuluh darah.

Jangan melakukan ligasi atau kauterisasi saat memberikan pertolongan pertama di fasilitas tingkat bawah (untuk menghindari kerusakan pembuluh darah) kecuali benar-benar diperlukan. Segera pindahkan ke fasilitas medis yang dapat menangani situasi tersebut untuk menghindari pemborosan waktu.

Sumber: https://tuoitre.vn/tai-nan-hy-huu-nguoi-dan-ong-gan-dut-roi-duong-vat-20240411103115346.htm