
Menteri Keuangan Nguyen Van Thang menyampaikan Laporan tentang penerimaan, penjelasan, dan revisi rancangan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik.
Pada sore hari tanggal 10 Desember, Majelis Nasional memberikan suara untuk menyetujui Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik, dengan 432 dari 433 delegasi memberikan suara mendukung, mencapai 91,33%.
Amandemen terhadap undang-undang ini dianggap sebagai langkah maju yang signifikan dalam pengelolaan keuangan publik, menciptakan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan kebijakan utang dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan pinjaman, terutama Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan pinjaman luar negeri dengan bunga rendah.
Kami akan memasukkan sebanyak mungkin masukan dan merevisi draf tersebut untuk memastikan konsistensi hukum.
Dalam menyampaikan laporan mengenai penerimaan, penjelasan, dan revisi rancangan undang-undang tersebut, Menteri Keuangan Nguyen Van Thang menyatakan bahwa Pemerintah telah meninjau secara menyeluruh dan memasukkan sebanyak mungkin pendapat dari anggota Majelis Nasional, sekaligus memastikan rancangan tersebut konsisten dan sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Penyesuaian tersebut berfokus pada peningkatan mekanisme pengelolaan utang publik menuju pendekatan yang lebih modern, fleksibel, dan transparan.
Salah satu fitur baru utama dalam rancangan undang-undang ini adalah penambahan kewenangan kepada Pemerintah dalam mengelola batas jaminan. Dengan demikian, Pemerintah dapat memutuskan dalam kasus-kasus di mana batas jaminan mungkin melebihi pertumbuhan PDB tahun sebelumnya, sehingga membantu mengatasi kebutuhan modal secara proaktif dalam konteks ekonomi yang bergejolak.
Selain itu, undang-undang tersebut mewajibkan Pemerintah untuk mengatur secara rinci proses penyusunan, persetujuan, dan publikasi rencana pinjaman dan pembayaran utang publik tahunan, yang berkontribusi pada peningkatan disiplin, transparansi, dan prediktabilitas.
Sederhanakan prosedur untuk Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan pinjaman lunak untuk mempercepat pencairan.
Rancangan undang-undang ini bertujuan untuk menyederhanakan beberapa proses dan prosedur terkait Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan pinjaman luar negeri lunak, sehingga mempercepat pencairan dan meningkatkan akses ke dana tersebut. Secara khusus, rancangan undang-undang ini menghilangkan satu langkah yang memerlukan peninjauan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman; dan menyederhanakan proses meminta pendapat dari kementerian dan lembaga ketika mengusulkan perjanjian pinjaman internasional. Reformasi prosedural ini mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kemampuan kementerian, lembaga, dan daerah untuk memobilisasi modal.
Undang-undang yang telah diamandemen memungkinkan perluasan entitas yang berhak mengajukan pinjaman, termasuk kementerian dan lembaga pusat, Komite Rakyat provinsi, dan perusahaan milik negara, sekaligus memperluas kelayakan bagi perusahaan dengan modal negara lebih dari 50% untuk mengajukan pinjaman. Regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan pinjaman preferensial bagi unit produksi dan bisnis utama perekonomian, serta menciptakan dorongan lebih lanjut untuk pembangunan.
Undang-undang tambahan tersebut menetapkan bahwa Kementerian Keuangan bertugas membangun basis data utang publik yang terpadu, mendorong penerapan teknologi dan transformasi digital, serta mewajibkan laporan utang publik bulanan untuk meningkatkan transparansi dan pengawasan.
Salah satu fitur baru yang penting adalah pembebasan pajak atas pendapatan dari bunga obligasi pemerintah, yang berlaku untuk investor domestik maupun asing, yang meningkatkan daya tarik saluran investasi ini dan mendukung mobilisasi modal yang lebih efisien bagi Negara.
Pemerintah juga telah mengklarifikasi isu-isu terkait desentralisasi dalam negosiasi perjanjian internasional dan kesepakatan pinjaman; mengklarifikasi mekanisme untuk pemberian pinjaman ulang dan pembagian risiko, serta kondisi pemberian pinjaman ulang untuk daerah; dan mengatur pengelolaan jaminan pemerintah dan penerbitan obligasi pemerintah daerah. Isi-isi ini telah diselesaikan untuk memastikan transparansi, keamanan utang publik, dan kepatuhan terhadap praktik internasional.
Phuong Lien
Sumber: https://baochinhphu.vn/tang-minh-bach-mo-rong-quyen-tiep-can-von-va-day-nhanh-thu-tuc-oda-10225121017503944.htm










Komentar (0)