Presiden terpilih AS Donald Trump kini memasuki fase krusial sebelum pelantikannya pada 20 Januari. Ia juga menghadapi kesulitan karena Partai Republik belum menyepakati strategi legislatif.
Masalah strategi pemersatu
Presiden terpilih Donald Trump dan para senator Republik bertemu selama berjam-jam di Capitol Hill pada 8 Januari, tetapi gagal menyepakati langkah selanjutnya yang jelas. Salah satu poin perdebatan terbesar di antara Partai Republik adalah apakah prioritas pajak, perbatasan, energi, dan militer Trump akan disahkan sebagai satu RUU atau dua RUU terpisah, lapor Reuters.
Trump meminta Mahkamah Agung untuk menghentikan putusan uang tutup mulut
Ketua DPR Mike Johnson mendukung penyusunan RUU yang membahas semua isu penting seperti pemotongan pajak, penguatan keamanan perbatasan, deportasi imigran ilegal, dan promosi pengembangan energi. DPR yakin bahwa RUU yang komprehensif akan membantu pemerintahan Trump segera melaksanakan agendanya tanpa harus terpecah-pecah dalam banyak putaran negosiasi yang panjang. Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat John Thune (Republik) mengusulkan pembagian RUU menjadi dua paket terpisah untuk meningkatkan kemungkinan pengesahan. Perbedaan pendapat antara kedua majelis juga membuat Trump bimbang. "Saya suka satu RUU yang besar dan indah. Tetapi jika ada dua paket, akan lebih pasti, semuanya akan berjalan sedikit lebih cepat, karena prosedur imigrasi dapat dilakukan lebih cepat," ujar Presiden terpilih tersebut seperti dikutip AFP.
Presiden terpilih Donald Trump dan istrinya Melania di pemakaman mantan Presiden AS Jimmy Carter pada 8 Januari.
Selain perdebatan mengenai strategi legislatif, Partai Demokrat juga mendesak Trump untuk memenuhi janji kampanyenya. "Mereka memiliki mayoritas. Mereka harus bertanggung jawab. Kami dan rakyat Amerika akan mengawasi," ujar Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer (Demokrat) pada 7 Januari. Menghadapi tantangan tersebut, presiden terpilih dijadwalkan untuk mengadakan serangkaian pertemuan di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida selama akhir pekan dengan para anggota parlemen untuk mencoba mempersempit perbedaan pendapat, menurut Reuters.
Masalah hukum
Selain kontroversi mengenai strategi legislatif, Presiden terpilih Trump juga menghadapi tantangan hukum terkait gugatan yang menuduhnya memalsukan catatan bisnis untuk membayar uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels. Reuters mengutip dokumen yang dirilis pada 8 Januari yang menunjukkan bahwa tim hukum Trump telah meminta Mahkamah Agung AS untuk segera memerintahkan penundaan hukuman, yang dijadwalkan pada 10 Januari. Langkah ini diambil hanya dua hari setelah pengadilan banding New York menolak permintaan Trump untuk menunda hukuman di pengadilan New York di Manhattan. Para pengacara berpendapat bahwa penundaan tersebut diperlukan untuk mencegah ketidakadilan yang serius dan mencegah kerugian bagi pemerintah federal. Menanggapi langkah Trump, juru bicara Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, mengatakan: "Kami akan menanggapinya dalam dokumen pengadilan."
Trump ingin mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam 100 hari
Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, daya tarik Presiden terpilih tidak berkurang. Menurut The New York Times , ia telah mengumpulkan lebih dari $170 juta untuk pelantikannya pada 20 Januari. Jumlah donatur begitu besar sehingga beberapa donatur, meskipun telah menghabiskan ratusan juta, telah dimasukkan ke dalam daftar tunggu atau diberi tahu bahwa mereka tidak akan diberikan tiket VIP karena acaranya sudah penuh.
Polisi tangkap penyusup Capitol
Polisi Capitol menangkap seorang pria bernama Mel J. Horne (44), yang membawa senjata saat mencoba memasuki kompleks legislatif AS. Polisi mengatakan mereka menemukan parang di sakunya melalui pemindai di pusat pengunjung Capitol sekitar pukul 14.00 pada tanggal 8 Januari (waktu setempat). Menurut Fox News, insiden itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden terpilih Trump tiba di Capitol untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Presiden AS Jimmy Carter dan bertemu dengan para senator Republik. Polisi menambahkan bahwa tidak ada ancaman yang sedang berlangsung terhadap Kongres AS, Capitol, atau publik.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/thach-thuc-bua-vay-truoc-le-nham-chuc-cua-ong-trump-185250109225522882.htm
Komentar (0)