Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) yakin bahwa aktivitas pariwisata ke Pulau Koh Chang, pulau terbesar ketiga di Thailand setelah Phuket dan Koh Samui dan salah satu pantai paling terkenal di “Negeri Pagoda Emas”, akan pulih pada paruh kedua tahun ini.
Koh Chang adalah salah satu pantai paling terkenal di Thailand. (Sumber: Love and Road) |
Setelah pembatasan pandemi Covid-19 dilonggarkan dan dicabut, aktivitas pariwisata di provinsi Trat - rumah bagi pulau-pulau populer di Teluk Thailand seperti Koh Kud, Koh Mak, dan Koh Chang - membaik seiring dengan mulai kembalinya wisatawan.
Menurut Ibu Phatcharin Sawettarat, Direktur Kantor TAT di provinsi Trat, dalam 5 bulan pertama tahun ini, Trat menyambut 932.115 wisatawan, termasuk 349.829 wisatawan asing, yang mendatangkan pendapatan bagi provinsi tersebut sekitar 9 miliar Baht (250 juta USD).
Meningkatnya jumlah wisatawan merupakan hasil dari perayaan banyak festival, seperti festival air Songkran dan festival buah.
"Sungguh mengejutkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara meningkat sebesar 135,72% dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara pendapatan juga meningkat sebesar 134,04%. Dengan angka-angka ini, kami yakin pariwisata di Trat akan meningkat pada paruh kedua tahun ini," tegas Ibu Phatcharin.
Juni hingga Oktober adalah musim hujan di Thailand, yang dianggap sebagai musim sepi wisatawan. Namun, tahun ini, TAT telah meluncurkan berbagai program promosi untuk menarik wisatawan mancanegara ke Thailand selama musim hujan.
Secara khusus, agensi tersebut telah meluncurkan kampanye bertajuk "Dari kabut pegunungan di Nan hingga angin laut di Trat" untuk mendorong wisatawan merasakan perjalanan seru dari pegunungan berkabut di wilayah utara negara ini menuju pantai-pantai biru, putih, berpasir, dan cerah di wilayah tengah.
Selain itu, TAT juga akan mengadakan acara bernama "Sanae Silp Thin Trat" (Seni Trat yang Menawan) dari tanggal 21-23 Juli untuk mempromosikan kuliner lokal serta seni dan kerajinan.
Selain itu, TAT berencana untuk mempromosikan kuil Wat Bubpharam yang berusia 800 tahun sebagai tempat ziarah dan mengadakan kompetisi pakaian renang tahunan kedua di Koh Mak.
"Kami juga akan mempromosikan Koh Mak sebagai destinasi rendah karbon. Kami berharap pariwisata akan kembali normal tahun ini," ujar Ibu Phatcharin.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)