(NLĐO) - Batu kapur dari sebuah kota di Italia telah mengungkap peristiwa kepunahan massal zaman Jurasik dan apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "peringatan dari jurang maut".
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Duke University (AS) telah menemukan petunjuk penting dalam batuan kapur di pinggiran kota Mercato San Severino, Italia, yang memberikan pencerahan tentang kepunahan massal kehidupan laut pada periode pertengahan Jura.
"Peristiwa ini dan peristiwa serupa adalah contoh terbaik yang kita miliki tentang apa yang akan terjadi pada Bumi dalam beberapa dekade dan abad mendatang," kata Profesor Madya Michael A. Kipp, kepala tim peneliti, seperti dikutip oleh SciTech Daily .
Batu kapur Italia yang dikumpulkan dari daerah Mercato San Severino di Italia selatan mengandung jejak molekuler kimia laut purba - Foto: Mariano Remírez/GEORGE MASON UNIVERSITY
Selama periode Jura, ketika reptil laut seperti ichthyosaurus dan ichthyosaurus berkembang pesat, aktivitas vulkanik di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Afrika Selatan melepaskan sekitar 20,5 triliun ton karbon dioksida ( CO2 ) selama lebih dari 500.000 tahun.
Emisi dalam jumlah besar ini telah memanaskan lautan, menyebabkan lautan kehilangan oksigen.
Dengan mempelajari sedimen batu kapur yang mengandung bahan kimia yang berasal dari letusan gunung berapi, para peneliti telah menunjukkan bahwa pada suatu titik, oksigen benar-benar habis di 8% dasar laut global kuno, area yang tiga kali lebih besar dari Amerika saat ini.
Hal ini menyebabkan kehidupan laut mati lemas dan punah secara massal 183 juta tahun yang lalu.
Ada sesuatu yang menakutkan: "malaikat maut" dari masa lalu kembali, yang disebabkan oleh umat manusia itu sendiri.
Sejak Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18 dan ke-19, aktivitas manusia telah melepaskan emisi CO2 yang setara dengan 12% dari emisi selama periode vulkanik Jurasik.
Namun, Profesor Madya Kipp mengatakan bahwa laju pelepasan CO2 ke atmosfer yang begitu cepat saat ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, sehingga sangat sulit untuk memprediksi kapan kepunahan massal lainnya akan terjadi atau seberapa parah dampaknya.
Namun, aktivitas manusia lebih dari mampu menciptakan peristiwa bencana yang mirip dengan periode Jurasik. Jelas, emisi gas rumah kaca manusia mengurangi kadar oksigen di beberapa bagian lautan.
"Peringatan dari jurang maut" ini mengancam bukan hanya kehidupan laut, tetapi juga kehidupan di planet ini, termasuk manusia. Karena peristiwa kepunahan massal yang menyebabkan ketidakseimbangan ekologis seperti itu selalu memiliki dampak global.
Penelitian baru ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/thu-lam-sinh-vat-ky-jura-tuyet-chung-dang-hoi-sinh-196240706083021792.htm










Komentar (0)