Informasi di atas disampaikan oleh Bapak Trieu Van Cuong, Wakil Menteri Dalam Negeri, pada konferensi untuk merangkum tahun ajaran 2022-2023 dan menyebarkan tugas untuk tahun ajaran 2023-2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada sore hari tanggal 18 Agustus.
Bapak Cuong menyampaikan bahwa jumlah staf di sektor Pendidikan pada tahun 2021 adalah 1.375.715 orang, terdiri dari 50.699 staf di sektor Pusat dan 1.328.016 staf di sektor Daerah. Jumlah staf di sektor PAUD dan SMA adalah 1.131.001 orang. Penambahan staf yang ditugaskan pada tahun ajaran 2022-2023 adalah 27.850 orang.
Bapak Trieu Van Cuong, Wakil Menteri Dalam Negeri, berbicara di Konferensi tersebut.
Pada tahun ajaran 2023-2024, Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk meninjau, berdasarkan kebutuhan, membandingkan standar untuk diserahkan kepada Pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk melengkapi penggajian di waktu mendatang.
Saat ini, terdapat kelebihan atau kekurangan guru di beberapa daerah dan ketidakseimbangan struktur guru antara mata pelajaran pada jenjang yang sama di daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh peraturan yang berlaku saat ini mengenai jumlah siswa per kelas yang tidak membedakan antarwilayah. Banyak daerah yang kekurangan siswa, terutama di daerah terpencil. Beberapa daerah tidak dapat merekrut guru sesuai dengan jumlah posisi yang ditetapkan.
Oleh karena itu, pada waktu mendatang, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mungkin mempertimbangkan untuk menyesuaikan penempatan staf di setiap wilayah.
Berbagi solusi untuk situasi di atas, Bapak Cuong mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan perlu segera melengkapi konten yang terkait dengan lembaga.
Bersamaan dengan itu, daerah hendaknya meningkatkan penataan dan reorganisasi sarana prasekolah dan pendidikan umum yang dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan; membentuk sekolah umum bertingkat; dan mengubah model prasekolah dan sekolah menengah umum menjadi model non-umum di tempat-tempat yang mempunyai potensi untuk sosialisasi.
Selain itu, daerah juga perlu menyetujui proyek otonomi bagi lembaga pendidikan yang berada di bawah pengelolaannya, dengan mendefinisikan secara jelas peta jalan menuju otonomi keuangan.
UJIAN UJIAN
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)