Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Karena sering melewatkan makan dan begadang, pemuda itu menderita pendarahan gastrointestinal dan harus menjalani operasi pengangkatan lambung.

Báo Thanh niênBáo Thanh niên13/11/2023

[iklan_1]

Pada tanggal 13 November, Dr. Mai Hoa, Kepala Departemen Bedah Umum, Rumah Sakit Kota Thu Duc (HCMC), mengatakan bahwa segera setelah dirawat, pasien diperiksa dan dilakukan intervensi paraklinis dan endoskopi untuk menghentikan pendarahan, tetapi karena tukaknya dalam dan memakan pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan hebat, dokter memutuskan untuk melakukan operasi lambung untuk menghentikan pendarahan.

Selama operasi, dokter mengamati adanya ulkus berukuran 1,5 cm yang terletak di permukaan posterior antrum lambung, yang menginvasi arteri gastroduodenal dan permukaan anterior pankreas, sehingga menyebabkan perdarahan. Setelah menilai kondisi kritis pasien, tim bedah memutuskan untuk mengangkat bagian bawah lambung guna mengendalikan perdarahan. Setelah operasi, pasien menerima perawatan khusus dan komprehensif, serta konsultasi multidisiplin untuk mendukung kondisi umum.

"Pasien kini sudah bisa makan, mengurus dirinya sendiri, dan luka operasinya pun pulih dengan baik. Ia diperkirakan akan diperbolehkan pulang sekitar 9 hari setelah operasi," ujar Dr. Nguyen Manh Cuong, yang langsung merawat dan menangani pasien tersebut.

TP.HCM: Bỏ bữa, thức khuya, nam thanh niên bị xuất huyết tiêu hóa, phải cắt dạ dày - Ảnh 1.

Tukak lambung berdarah

Ibu V., ibu pasien, mengatakan bahwa di rumah, M. sering memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur, sering melewatkan makan, dan begadang untuk belajar. Sesekali, ia mengeluh sakit perut, tetapi hanya sebentar, sehingga keluarga tidak memperhatikannya.

Sekitar sebulan yang lalu, rasa sakitnya semakin parah dan pasien muntah darah. Ia pun dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani endoskopi dan didiagnosis menderita tukak lambung yang menyebabkan komplikasi perdarahan. Setelah perawatan, kondisinya tidak membaik, sehingga keluarganya meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Kota Thu Duc untuk menjalani perawatan.

Dokter Mai Hoa mengatakan, jika tukak lambung dan tukak duodenum tidak terdiagnosis dan diobati sejak dini, akan menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa, seperti pendarahan saluran cerna, perforasi yang menyebabkan peritonitis, infeksi, dan keracunan.

"Saat ini, penderita tukak duodenum cenderung lebih muda usianya karena stres, tekanan belajar dan bekerja, kebiasaan begadang, pola makan yang tidak sehat (makan tidak teratur, banyak makan makanan asam, pedas, dll.) yang menyebabkan tukak lambung dan tukak duodenum, komplikasi yang sangat berbahaya," ungkap dokter tersebut.

Bila terdapat tanda-tanda nyeri ulu hati, sendawa, nyeri ulu hati berkepanjangan, dan sebagainya, pasien perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendeteksi dini adanya tukak lambung dan tukak duodenum, guna mengobati dan menghindari komplikasi yang membahayakan seperti perforasi tukak, pendarahan lambung, kanker, dan sebagainya.


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk