TikTok melirik Asia Tenggara untuk mendorong pertumbuhan

Jauh dari pandangan skeptis di AS, CEO TikTok Shou Zi Chew disambut hangat dan menarik banyak orang di sebuah acara di Indonesia pada pertengahan bulan ini.

CEO Shou Zi Chew mengumumkan bahwa TikTok akan berinvestasi $10 miliar di Indonesia selama lima tahun ke depan. Foto: Reuters

Mengenakan kemeja batik tradisional Indonesia, di tengah lampu disko yang berkedip-kedip dan musik yang menghentak, ia mengumumkan di tengah sorak-sorai para pejabat dan penggemar bahwa TikTok akan “berinvestasi miliaran dolar” di Asia Tenggara.

Ia menambahkan bahwa Indonesia sendiri akan menerima investasi sebesar $10 miliar selama lima tahun ke depan, sebuah perayaan yang sangat kontras dengan apa yang dihadapinya Maret lalu di Amerika Serikat.

Reaksi politik dan upaya untuk melarang TikTok di AS sebagian menjelaskan peralihan platform tersebut ke Asia Tenggara, yang populasinya hampir 700 juta telah menjadi krusial bagi keberhasilannya di masa depan.

ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga ingin menunjukkan valuasinya sebesar $300 miliar, menjadikannya perusahaan rintisan swasta paling berharga di dunia , menjelang penawaran umum perdana yang diharapkan dalam dua tahun ke depan.

Hal ini membuat pencarian pendapatan di Asia Tenggara menjadi krusial bagi masa depan mereka.

Namun, bahkan di Asia, ByteDance menghadapi pengawasan ketat. Otoritas Asia Tenggara telah mengkritik konten di platformnya tahun ini. TikTok juga telah dilarang di India, pasar besar lainnya.

“Risiko hukum tidak terbatas pada AS atau Eropa,” Jianggan Li, kepala eksekutif firma riset Momentum Works, memperingatkan.

Mai Anh (menurut FT)

Sumber: https://www.congluan.vn/tiktok-huong-den-dong-nam-a-de-thuc-day-tang-truong-post253943.html