Sebuah pernyataan dari Kantor Kepresidenan Jerman menyatakan: "Presiden Prancis Macron telah menelepon Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan memberi tahu beliau tentang situasi di Prancis. Bapak Macron meminta penundaan kunjungannya ke Jerman."
Pemerintah Prancis juga telah mengonfirmasi informasi di atas.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menunda kunjungan kenegaraannya ke Jerman. (Foto: Kedutaan Besar Vietnam di Prancis).
Sebelumnya, Tn. Macron juga memutuskan untuk mengakhiri kehadirannya di KTT Uni Eropa (UE) di Brussels lebih awal dan kembali ke tanah air untuk memimpin rapat keamanan.
Protes yang rusuh telah meletus di Prancis dalam beberapa hari terakhir setelah polisi menembak mati seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, yang diidentifikasi sebagai Nahel M, pada pagi hari tanggal 27 Juni karena tidak mematuhi perintah polisi saat ikut serta dalam lalu lintas.
Untuk menstabilkan situasi, Prancis telah mengerahkan 45.000 petugas polisi bersama dengan kendaraan lapis baja, unit polisi elit, dan pasukan keamanan lainnya di seluruh Prancis.
Hingga malam tanggal 30 Juni, polisi telah menangkap lebih dari 1.300 orang. Namun, meskipun ada kehadiran pasukan keamanan, penjarahan terus berlanjut di kota Lyon, Marseille, dan Grenoble.
Para ekstremis menerobos masuk ke toko-toko, menjarah mobil, dan membakar tong sampah.
Penjarahan bahkan terjadi pada siang hari, menargetkan beberapa toko di kota Strasbourg, Prancis timur.
(Sumber: vietnamplus)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)