Kota Ho Chi Minh akan menerapkan standar pariwisata Asia Tenggara untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan pengalaman pengunjung.
Pada Konferensi "Implementasi Standar Pariwisata ASEAN" pagi ini, Wakil Direktur Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh, Ibu Bui Thi Ngoc Hieu, mengatakan bahwa kota tersebut akan menerapkan peraturan keamanan, keselamatan, kebersihan, dan lingkungan sesuai standar ASEAN untuk periode 2016-2025 bagi pariwisata Kota Ho Chi Minh. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, sekaligus mengembangkan pariwisata berkelanjutan di pusat komersial dan layanan paling dinamis di negara ini.
Standar pariwisata ASEAN menetapkan persyaratan untuk pengelolaan dan pengurangan energi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang efisien. Jika berhasil diterapkan, Kota Ho Chi Minh akan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus mengembangkan kegiatan pariwisata.
Ibu Bui Thi Ngoc Hieu, Wakil Direktur Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh, memperkenalkan standar pariwisata ASEAN. Foto: Bich Phuong.
Bagi para pelaku bisnis, seperangkat standar ini merupakan tulang punggung pengembangan produk dan layanan pariwisata, sehingga menciptakan lingkungan pariwisata yang berkualitas dan membangun reputasi Kota Ho Chi Minh sebagai destinasi wisata yang andal. Ke depannya, setiap pelaku bisnis pariwisata di kota ini akan secara proaktif merencanakan peta jalan penerapan standar pariwisata ASEAN.
"Untuk beradaptasi dengan tren perkembangan umum di kawasan dan dunia, standarisasi layanan lembaga jasa pariwisata di seluruh negeri pada umumnya dan di Kota Ho Chi Minh pada khususnya merupakan syarat penting dan perlu untuk meningkatkan kualitas destinasi di Kota Ho Chi Minh. Oleh karena itu, solusi yang mendesak adalah mempelajari dan menerapkan model standar pariwisata ASEAN," ujar Ibu Ngoc Hieu.
Pada konferensi tersebut, Ibu Nguyen Thanh Binh, Wakil Direktur Departemen Perhotelan, Departemen Pariwisata Umum, menyampaikan bahwa tidak hanya Kota Ho Chi Minh, tetapi juga industri pariwisata Vietnam akan mendorong penerapan standar pariwisata ASEAN, termasuk hotel hijau, akomodasi dengan kamar sewa bagi wisatawan, pariwisata komunitas, produk pariwisata berkelanjutan, tempat pertemuan, konferensi, dan pameran (MICE), kota wisata bersih, toilet umum, dan layanan spa. Semua ini bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, dan hemat energi.
"Industri pariwisata Vietnam bertujuan untuk benar-benar menjadi sektor ekonomi terdepan pada tahun 2030," kata Ibu Thanh Binh.
Pada Forum Pariwisata ASEAN (ATF) di Filipina pada Januari 2016, para Menteri Pariwisata ASEAN mengumumkan Strategi Pengembangan Pariwisata ASEAN hingga 2025. Negara-negara anggota mengembangkan serangkaian standar yang mencakup kriteria dan persyaratan dasar untuk produk dan layanan pariwisata guna menstandardisasi industri pariwisata di kawasan tersebut. Peran serangkaian standar ini adalah untuk meningkatkan kualitas pariwisata di negara-negara Asia Tenggara, membangun ASEAN menjadi destinasi wisata berkualitas tinggi, serta menghadirkan pengalaman yang beragam dan unik bagi wisatawan.
Bich Phuong
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)