Kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, kurang olahraga, stres berkepanjangan, konsumsi garam tinggi, makanan olahan, makanan beku dan stimulan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kesulitan mengendalikannya.
Membatasi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan ini akan membantu mengurangi risiko masalah tekanan darah dan komplikasi terkait. Sebaliknya, pasien sebaiknya berfokus pada membangun gaya hidup sehat, baik secara fisik maupun mental.
Apa itu tekanan darah tinggi?
Apa itu hipertensi? Hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg atau telah didiagnosis dan diobati sebelumnya.
Kebiasaan yang mempengaruhi tekanan darah tinggi
Ketika menderita tekanan darah tinggi, pasien perlu mengubah gaya hidup mereka untuk membatasi efek kebiasaan hidup yang buruk pada tekanan darah.
Minum alkohol
Mengonsumsi sedikit alkohol secara teratur (sekitar 15 ml etanol, 360 ml bir/hari) akan membantu mengurangi penyebab kematian secara umum dan kematian kardiovaskular secara khusus, tetapi minum terlalu banyak dapat dengan mudah meningkatkan tekanan darah.
Makan yang asin
(Sumber: Getty)
Semakin sedikit garam yang Anda konsumsi, semakin rendah tekanan darah Anda. Rata-rata kebutuhan garam seseorang adalah 15 gram/hari. Namun, hingga 10 gram garam secara alami terdapat dalam makanan. Oleh karena itu, seseorang sebaiknya hanya menambahkan satu sendok teh garam per hari.
Selain mengurangi jumlah garam dalam masakan, pasien juga harus membatasi penggunaan garam atau saus celup saat makan. Selain itu, jangan mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan karena sebagian besar makanan tersebut memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Minuman ringan berkarbonasi dan bir juga mengandung kadar natrium yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada makanan olahan lainnya.
Dalam menu harian, Anda sebaiknya tidak menambahkan lebih dari 5 gram garam. Sebagai perkiraan, 5 gram garam dapat dikonversi menjadi 35 gram kecap asin (3,5 sendok makan), 8 gram bubuk kaldu (1,5 sendok makan), 11 gram bubuk bumbu (2 sendok makan), dan 26 gram kecap ikan (2,5 sendok makan).
Tidak cukup tidur
Jika pasien tidak cukup tidur di malam hari, saat bangun di pagi hari, ia mungkin mengalami peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba. Tidur yang cukup membantu mengatur detak jantung, menstabilkan tekanan darah, dan membantu pikiran menjadi nyaman dan bahagia, mengurangi stres, serta meningkatkan kreativitas. Pasien harus memperhatikan tidur 8 jam setiap hari, dan tidur tepat waktu.
Malas berolahraga
Olahraga teratur bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi. (Sumber: Getty)
Olahraga teratur merupakan cara untuk menurunkan berat badan dan mengontrol tekanan darah. Berolahragalah setiap hari selama 30-45 menit hampir setiap hari dalam seminggu, setidaknya 4-5 hari seminggu. Namun, penting untuk menghindari aktivitas fisik berat yang melebihi kapasitas tubuh Anda.
Diet tidak ilmiah
Pola makan, olah raga dan pengobatan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi tekanan darah tinggi.
Pasien perlu mempertahankan pola makan yang kaya buah, sayur, makanan rendah lemak, dan mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total. Pasien hipertensi perlu makan cukup dan tepat waktu.
Dalam menu harian, perhatikan untuk menambahkan lebih banyak sayuran hijau dan buah-buahan. Karena serat dalam sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian (beras merah, kacang-kacangan, dll.) akan memiliki efek metabolisme lemak dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, pasien harus mengurangi asupan gula, dan sebaiknya mengonsumsi 55-85 gram produk susu seperti yogurt dan keju setiap hari.
Selain itu, beberapa lemak nabati dan minyak sayur, minyak ikan, kacang-kacangan berlemak seperti almon, biji wijen, biji bunga matahari... juga sangat baik. Pasien sebaiknya mengonsumsi lebih banyak ikan, makanan laut, dan mengurangi daging merah (babi, sapi) serta telur.
Perubahan suhu yang tiba-tiba
Di musim panas, cuaca panas akan menyebabkan pembuluh darah melebar dan menurunkan tekanan darah. Pasien harus membatasi keluar masuk ruangan ber-AC dengan suhu yang terlalu dingin, karena dapat menyebabkan vasokonstriksi mendadak.
Di musim dingin, cuaca dingin meningkatkan kadar katekolamin dalam darah, yang menyebabkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, tubuh harus dijaga tetap hangat, terutama kepala, leher, dan kaki.
Pasien harus mengenakan pakaian hangat baik di dalam maupun di luar ruangan. Hindari berolahraga di luar ruangan terlalu pagi atau terlalu malam, dan hindari mandi setelah pukul 22.00.
Tidak mengukur tekanan darah secara teratur
Orang dengan tekanan darah tinggi perlu mengukur tekanan darahnya setiap hari untuk memantau apakah tekanan darahnya mencapai target atau tidak, atau mengukurnya setiap kali ada tanda-tanda abnormal.
(Vietnam+)
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tranh-ngay-nhung-thoi-quen-khong-tot-voi-nguoi-benh-cao-huet-ap-post1044683.vnp
Komentar (0)