Periode penangguhan berlaku mulai 1 September hingga tanggal berlakunya dokumen hukum baru yang mengatur masalah ini.
Bank Negara Vietnam mengatakan bahwa di waktu mendatang, lembaga ini akan berkoordinasi dengan instansi dan unit terkait untuk meneliti dan mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengendalikan risiko, memastikan keamanan operasi lembaga kredit, dan mendukung penghapusan kesulitan bagi masyarakat dan bisnis.
Surat Edaran No. 10 dikeluarkan segera setelah Perdana Menteri Pham Minh Chinh menandatangani Dokumen No. 756 tertanggal 23 Agustus yang mendesak pelaporan hasil pelaksanaan arahan para pemimpin Pemerintah.
Perdana Menteri meminta Bank Negara Vietnam untuk segera meninjau dan mengubah Surat Edaran No. 06 untuk menangguhkan penerapan peraturan yang menyebabkan kesulitan, yang harus diselesaikan paling lambat tanggal 25 Agustus, guna menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi dunia usaha dan masyarakat untuk mengakses modal kredit.
Sebelumnya, pada 28 Juni, Bank Negara menerbitkan Surat Edaran No. 06 yang berlaku mulai 1 September.
Surat Edaran Nomor 06 ini melengkapi ketentuan tentang pemberian kredit sejalan dengan proses transformasi digital dalam operasional perbankan dan ketentuan lainnya guna menghilangkan hambatan dan menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi nasabah dalam mengakses pinjaman perbankan.
Pada saat yang sama, Surat Edaran tersebut melengkapi sejumlah peraturan untuk mengendalikan risiko yang timbul dalam kegiatan peminjaman, yang berkontribusi dalam menjamin keamanan operasional sistem lembaga kredit.
Pasal 2, Pasal 1 Surat Edaran 06/2023/TT-NHNN: 2. Mengubah dan menambah Pasal 8 sebagai berikut: “Pasal 8. Kebutuhan modal yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman Lembaga kredit tidak diperbolehkan memberikan pinjaman untuk kebutuhan modal berikut: 1. Melaksanakan kegiatan penanaman modal pada bidang usaha dan profesi yang dilarang di bidang penanaman modal dan usaha sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal. 2. Untuk membiayai pengeluaran dan memenuhi kebutuhan keuangan dalam rangka kegiatan penanaman modal usaha pada bidang usaha dan profesi yang dilarang di bidang penanaman modal sesuai ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal serta transaksi dan perbuatan lain yang dilarang oleh undang-undang. 3. Membeli dan menggunakan barang dan jasa pada industri dan profesi yang dilarang untuk investasi dan bisnis berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal. 4. Untuk membeli emas batangan. 5. Untuk melunasi pinjaman kredit pada lembaga pemberi kredit sendiri, kecuali dalam hal pemberian kredit untuk membayar bunga atas pinjaman yang timbul selama proses pembangunan, yang beban bunganya diperhitungkan dalam total investasi pembangunan yang disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Untuk pelunasan pinjaman luar negeri (kecuali pinjaman luar negeri berupa penundaan pembayaran pembelian barang), kredit yang diberikan pada lembaga perkreditan lain, kecuali pinjaman untuk pelunasan utang sebelum jatuh tempo yang sepenuhnya memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Jangka waktu pinjaman tidak boleh melebihi sisa jangka waktu pinjaman lama; b) Merupakan pinjaman yang belum direstrukturisasi jangka waktu pembayarannya. 7. Untuk menyetorkan uang. 8. Untuk membayar kontribusi modal, membeli, atau menerima transfer kontribusi modal perseroan terbatas atau kemitraan; untuk menyetor modal, membeli, atau menerima transfer saham perusahaan saham gabungan yang tidak tercatat di pasar saham atau belum terdaftar untuk diperdagangkan di sistem perdagangan Upcom. 9. Untuk membayar kontribusi modal berdasarkan perjanjian kontribusi modal, perjanjian kerja sama penanaman modal, atau perjanjian kerja sama usaha dalam rangka melaksanakan proyek penanaman modal yang tidak memenuhi syarat untuk memulai usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada saat lembaga perkreditan memberikan pinjaman. 10. Untuk kompensasi finansial, kecuali jika pinjaman sepenuhnya memenuhi persyaratan berikut: a) Nasabah telah memberikan modal sendiri untuk membiayai biaya pelaksanaan suatu proyek usaha, dan biaya pelaksanaan proyek usaha tersebut timbul dalam jangka waktu 12 bulan sejak lembaga kredit memutuskan untuk memberikan pinjaman; b) Biaya yang dibayarkan dan dikeluarkan dengan modal sendiri nasabah untuk melaksanakan proyek usaha adalah biaya yang menggunakan modal pinjaman lembaga kredit sesuai dengan rencana penggunaan modal yang diajukan kepada lembaga kredit dengan imbalan pinjaman jangka menengah dan panjang untuk melaksanakan proyek usaha tersebut. |
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)