Berdasarkan rancangan Undang-Undang Pertanahan (perubahan), daftar harga tanah saat ini akan tetap digunakan hingga tanggal 31 Desember 2025, sehingga pemerintah daerah mempunyai cukup waktu untuk menyusun dan menerbitkan daftar harga tanah baru.
Pada pagi hari tanggal 9 Juni, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dang Quoc Khanh melaporkan penjelasan, penerimaan dan revisi rancangan Undang-Undang Pertanahan (yang telah diubah).
Pemandangan rapat. |
Menurut Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dang Quoc Khanh, rancangan undang-undang tersebut telah memperjelas prinsip-prinsip penilaian tanah, harga pasar tanah, dasar-dasar penilaian tanah, informasi masukan untuk menentukan harga tanah, metode penilaian tanah; dan menambahkan peraturan tentang konsultasi penilaian tanah.
Dengan demikian, penilaian tanah harus memperhatikan asas-asas berikut: Metode penilaian tanah sesuai dengan kaidah pasar; dipatuhinya cara, tata cara, dan prosedur penilaian tanah; terjaminnya objektivitas, keterbukaan informasi, dan keterbukaan; terjaminnya independensi dalam tahapan penilaian tanah, penilaian tanah, dan penetapan harga tanah.
Informasi masukan untuk menentukan harga tanah menurut metode harus memastikan: Harga tanah tercatat dalam kontrak pengalihan hak guna tanah yang disahkan dan disahkan oleh notaris; harga tanah pemenang lelang hak guna tanah tidak terpengaruh oleh faktor penyebab kenaikan atau penurunan harga secara tiba-tiba, transaksi yang melibatkan hubungan darah atau insentif lainnya tercatat dalam pangkalan data pertanahan nasional.
Dalam kasus di mana tidak ada informasi harga tanah dalam basis data tanah, kumpulkan informasi harga tanah melalui investigasi, survei, informasi tentang pendapatan, biaya, dan pendapatan dari penggunaan tanah sesuai pasar.
Khususnya, teruskan pengaturan daftar harga tanah yang diterbitkan setiap tahun untuk memastikan harga tanah sesuai dengan prinsip pasar. Namun, lengkapi ketentuan transisi untuk tetap menggunakan daftar harga tanah yang berlaku hingga 31 Desember 2025 agar pemerintah daerah memiliki cukup waktu untuk menyusun dan menerbitkan daftar harga tanah baru sesuai dengan ketentuan baru Undang-Undang Pertanahan.
Selain itu, menurut Menteri Dang Quoc Khanh, rancangan undang-undang tersebut juga menetapkan perpanjangan batas waktu pemanfaatan lahan untuk mempertimbangkan pemberian sertifikat, menyelesaikan permasalahan yang ada, dan memastikan hak serta kepentingan sah masyarakat, tetapi tidak melegalkan pelanggaran dalam pemanfaatan lahan. Peraturan tersebut juga melengkapi peraturan tentang penanganan kasus alokasi dan sewa lahan tanpa izin yang sah di mana rumah tangga dan individu telah membayar untuk memanfaatkan lahan demi menjamin hak-hak masyarakat.
Rancangan undang-undang tersebut telah meninjau dan melengkapi istilah penggunaan tanah bagi orang Vietnam yang bermukim di luar negeri untuk memiliki rumah di Vietnam sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang perumahan, untuk tanah yang digunakan untuk kegiatan mineral.
Menurut Menteri Dang Quoc Khanh, proses peninjauan menunjukkan masih terdapat sejumlah konten dan kebijakan terkait yang belum dilembagakan dalam rancangan Undang-Undang Pertanahan karena tidak berada dalam ruang lingkup pengaturan, seperti: Pengaturan tentang tarif pajak yang lebih tinggi bagi orang yang menggunakan tanah yang luas, banyak rumah, spekulasi tanah, pemanfaatan tanah yang lambat, dan penelantaran tanah terlantar dalam undang-undang perpajakan; Pengaturan tentang mekanisme yang wajar dan efektif untuk mengatur pendapatan dari biaya penggunaan tanah dan sewa tanah antara tingkat Pusat dan daerah dalam undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara; Pengaturan tentang pembangunan sistem informasi pasar real estat yang dikaitkan dengan informasi pertanahan;
Menurut Menteri Dang Quoc Khanh, isi-isi ini perlu dilembagakan dalam undang-undang yang relevan. Beliau mengusulkan agar Majelis Nasional mengarahkan lembaga-lembaga untuk merencanakan penyusunan undang-undang guna segera dan sepenuhnya melembagakan kebijakan Partai dalam Resolusi No. 18-NQ/TW guna menciptakan konsistensi dan kesatuan dalam proses implementasi.
NGUYEN THAO
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)