Untuk kasus tortikolis ringan dan sedang, beberapa metode perawatan rumah sederhana seperti pijat, kompres dingin... dapat membantu meredakan nyeri dengan cepat.
Dr. Le Anh Khanh, Pusat Trauma Ortopedi, Sistem Rumah Sakit Umum Tam Anh, mengatakan bahwa nyeri leher saat bangun tidur merupakan masalah umum, yang sangat memengaruhi mobilitas pasien. Kondisi ini dapat terjadi akibat posisi tidur yang salah atau penggunaan bantal dan kasur yang tidak tepat. Namun, terkadang hal ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit serius, termasuk: spondilosis servikal, herniasi diskus servikal, trauma...
Leher kaku setelah bangun tidur menyebabkan nyeri dan kekakuan leher, yang memengaruhi aktivitas sehari-hari pasien. Foto : Freepik
Dalam kasus nyeri ringan dan sedang, pasien dapat meredakan nyeri dengan metode seperti.
Pijat leher
Gerakan pijat akan langsung memengaruhi otot dan jaringan di area leher, membantu melancarkan sirkulasi darah. Berkat kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit dan kelelahan dengan cepat, pijat leher sering diresepkan oleh dokter untuk dilakukan bersamaan dengan sejumlah metode perawatan lainnya. Di saat yang sama, pasien juga perlu beristirahat dan bersantai selama 1-3 hari dan sepenuhnya menghindari pekerjaan berat, serta tidak boleh melakukan olahraga seperti jogging, hiking, bermain tenis...
Lakukan latihan peregangan leher
Jika dilakukan dengan benar, gerakan-gerakan ini akan membantu meregangkan otot secara perlahan, sehingga mengurangi ketegangan di leher. Beberapa latihan yang direkomendasikan bagi penderita tortikolis adalah: fleksi leher, rotasi leher, peregangan otot leher di kedua sisi... Pasien sebaiknya melakukan latihan ini 3-5 kali sehari.
Kompres panas dan dingin
Untuk nyeri leher setelah bangun tidur, pasien dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit dengan mengompres leher dengan es beberapa kali sehari, masing-masing selama tidak lebih dari 20 menit. Selain itu, kompres panas dan dingin secara bergantian juga merupakan metode yang efektif. Panas membantu mengurangi rasa sakit dan ketegangan otot. Sama seperti kompres dingin, pasien hanya boleh mengompres leher dengan panas maksimal 20 menit setiap kali. Pada kasus penderita tortikolis yang menderita diabetes atau masalah sirkulasi darah lainnya, waktu maksimum untuk setiap kompres panas dan dingin adalah 10 menit.
Gunakan obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau asetaminofen sering diresepkan untuk nyeri leher setelah bangun tidur.
Leher kaku setelah bangun tidur dapat disembuhkan jika dirawat dengan benar di rumah. Namun, jika kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah beberapa hari atau rasa sakitnya semakin parah, pasien harus segera menghubungi dokter. Selain itu, pasien juga harus waspada dan pergi ke rumah sakit jika muncul gejala-gejala seperti: demam, sakit kepala, nyeri dada dan kesulitan bernapas, benjolan di leher, kesulitan menelan, mati rasa atau kesemutan pada anggota badan, nyeri yang cenderung menjalar ke lengan atau kaki, gangguan fungsi kandung kemih atau usus...
Dokter Anh Khanh memeriksa kondisi pasien setelah operasi. Foto: Rumah Sakit Umum Tam Anh
Dr. Anh Khanh menambahkan bahwa leher kaku setelah bangun tidur merupakan kondisi umum dan dapat dengan mudah dicegah. Saat tidur, pasien sebaiknya berbaring telentang atau miring, hindari berbaring tengkurap. Saat berbaring miring, letakkan bantal di antara kedua kaki pasien agar leher dan tulang belakang tetap sejajar. Hindari penggunaan bantal yang terlalu keras atau terlalu empuk karena dapat dengan mudah menyebabkan otot leher bengkok, yang mengakibatkan ketegangan otot leher. Gunakan kasur dengan tingkat kekencangan sedang untuk menopang punggung dan leher.
Dalam aktivitas sehari-hari, penting untuk menjaga postur tubuh yang benar saat berjalan, berdiri, duduk, bekerja, menggunakan ponsel, dan komputer... Hindari membungkukkan bahu dan menekuk leher terlalu jauh ke depan. Berolahragalah secara teratur untuk memperkuat otot, terutama otot leher, sehingga memperbaiki postur tubuh, mengurangi stres, dan mencegah kekakuan otot.
Phi Hong
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)