
Sesampainya di Kawasan Pelestarian dan Pelestarian Nilai Budaya Desa Lang Teng, tak kuasa menahan rasa haru melihat rumah panggung masyarakat Hre yang telah dipugar, rusak dimakan rayap, lapuk, dan roboh sehingga mengancam keselamatan.
Bapak Pham Van Dien, Desa Lang Teng, Kecamatan Ba Dong mengatakan, ini merupakan rumah panggung adat Hre yang sudah dipugar, namun pada saat proses pembangunan tidak ada yang memakainya, rumah panggung ini harus dihuni langsung oleh penghuninya agar lebih awet.
Kelompok wisatawan yang datang berkunjung menganggap pemandangan ini tidak sedap dipandang. Penduduk setempat telah berulang kali menyarankan agar rumah-rumah bobrok tersebut dihancurkan atau diinvestasikan kembali untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan anak-anak saat mereka bermain di sini.

"Saya, dan juga masyarakat di sini, merasa sangat sedih. Ketika investasi untuk memulihkan budaya masyarakat Hre di sini dilakukan, masyarakat sangat antusias, tetapi sekarang setelah budaya itu terdegradasi, saya merasa sangat sedih!" kata Pak Dien.
Proyek Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya Desa Lang Teng, Kecamatan Ba Thanh, Kabupaten Ba To (kini Kecamatan Ba Dong) diinvestasikan dan dibangun dengan luas lahan 1,48 hektar, dengan total investasi lebih dari 10,5 miliar VND, merestorasi rumah-rumah masyarakat, rumah panggung tradisional, gubuk-gubuk padi masyarakat Hre, kandang kerbau...; Proyek tersebut diserahkan kepada Kabupaten Ba To (lama) pada tahun 2018.

Namun, setelah beberapa tahun digunakan, karena belum sepenuhnya memanfaatkan nilainya, Kawasan Konservasi kini mengalami degradasi, banyak benda rusak parah. Di sebagian besar bangunan, sistem atap jerami telah rusak parah dan bocor.
Dari anggaran distrik Ba To (lama), pada tahun 2024, sekitar 600 juta VND diinvestasikan untuk merestorasi rumah masyarakat Hre di Kawasan Konservasi dan mempromosikan nilai-nilai budaya desa Lang Teng.

Bapak Pham Van Lam, Kepala Desa Lang Teng, mengatakan bahwa sejak dibangunnya kembali rumah panggung baru tersebut, banyak wisatawan yang datang ke desa ini, termasuk para pelajar dari berbagai daerah, untuk merasakan langsung tenun brokat dan budaya masyarakat Hre.
"Rumah panggung itu rusak parah, dan wisatawan sangat tersinggung. Pihak desa juga mengusulkan agar para petinggi desa membongkar rumah panggung yang rusak tersebut dan mendukung beberapa proyek di sini untuk menciptakan lanskap yang hijau, bersih, dan indah guna menarik wisatawan," ujar Bapak Lam.

Menurut warga setempat, setelah selesai dan diresmikan pada tahun 2018, Kawasan Konservasi dan Promosi Budaya Desa Lang Teng telah menerima banyak pengunjung. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, karena kondisi Kawasan Konservasi yang memburuk, wisatawan enggan berkunjung ke sana.
Selain itu, bangunan-bangunan tersebut semakin rusak akibat kurangnya perawatan harian dan kurangnya penghuni. Bangunan-bangunan seperti gudang beras, kandang kerbau, dll. yang telah rusak parah telah dihancurkan oleh pemerintah setempat.

Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Ba Dong Vo Thi Bich Le mengatakan, saat ini di Kawasan Konservasi terdapat rumah panggung yang rusak parah sehingga mengurangi estetika.
"Pemerintah daerah telah mengadakan rapat untuk mengarahkan sektor-sektor terkait peninjauan dan evaluasi situasi terkini, serta mengusulkan untuk meminta pendapat provinsi terkait pembongkaran dan pembangunan kampus yang bersih dan asri. Di saat yang sama, direkomendasikan untuk mendukung beberapa kategori tambahan yang dapat dinikmati wisatawan, seperti tenun brokat, budaya etnis Hre, dan penanaman bunga untuk menciptakan lanskap," tambah Ibu Le.
Sumber: https://baovanhoa.vn/van-hoa/vi-sao-khu-bao-ton-van-hoa-thon-lang-teng-xuong-cap-nghiem-trong-van-chua-thao-do-163917.html






Komentar (0)